Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Negara Agraris: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
18 November 2024 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peran strategis negara-negara agraris menjadi penopang utama bagi kebutuhan pangan global, sekaligus mencerminkan bagaimana sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung ekonomi suatu wilayah.
Mengutip situs unair.ac.id, Indonesia merupakan negara agraris yang menyebabkan sektor pertanian menjadi sektor penting dalam menunjang kebutuhan pangan.
Pengertian Negara Agraris
Negara agraris adalah negara yang perekonomiannya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, termasuk kegiatan bercocok tanam, peternakan, dan perikanan.
Dalam negara agraris, mayoritas penduduk bekerja di bidang pertanian, dan hasil pertanian menjadi komponen penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Ciri-Ciri Negara Agraris
Dalam perkembangan dunia modern, negara agraris menghadapi tantangan besar untuk terus meningkatkan produktivitas sambil menjaga keberlanjutan lingkungan. Berikut ciri-ciri negara agraris:
ADVERTISEMENT
Contoh Negara Agraris
Negara agraris sering kali memiliki keunikan dalam menjaga tradisi dan budaya bercocok tanam yang menjadi warisan turun-temurun. Berikut adalah contoh negara agraris:
1. Indonesia
Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian. Komoditas utama: padi, kelapa sawit, kakao, kopi, dan rempah-rempah.
2. India
Salah satu negara dengan populasi petani terbesar. Komoditas utama: gandum, padi, kapas, dan tebu.
ADVERTISEMENT
3. Vietnam
Ekonomi Vietnam bergantung pada ekspor hasil pertanian seperti padi dan kopi.
4. Thailand
Disebut sebagai "lumbung padi dunia," Thailand adalah salah satu pengekspor beras terbesar.
5. Brazil
Negara ini terkenal dengan ekspor kopi, tebu, dan kedelai.
6. China
Meskipun memiliki sektor industri besar, pertanian tetap penting, dengan komoditas seperti padi, jagung, dan sayuran.
Dengan memanfaatkan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, serta penerapan teknologi modern, negara agraris dapat terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (Fikah)