Konten dari Pengguna

Nilai Keteladanan Perang Saparua di Ambon yang Perlu Dipahami

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 September 2023 22:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nilai keteladanan perang saparua di ambon, sumber foto: Mick Latter by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nilai keteladanan perang saparua di ambon, sumber foto: Mick Latter by pexels.com
ADVERTISEMENT
Perang Saparua merupakan bentuk perlawanan rakyat Maluku kepada Belanda yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura. Salah satu nilai keteladanan Perang Saparua di Ambon yang bisa diteladani adalah semangat yang tidak pernah padam.
ADVERTISEMENT
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda ini sebenarnya dimulai dengan penyerbuan benteng Belanda Duurstede di Saparua tanggal 15 Mei 1817. Perlawanan ini dipimpin oleh Thomas Matulessy atau lebih dikenal dengan Kapitan Pattimura.
Dikutip dari buku Sejarah SMA/MA Kls XI-IPA karya A. Ferry T. Indratno, H. Purwanta, Ignaz Kingkin, Teja Angkasa, J. Sumardianta, berikut ini nilai-nilai keteladanan dari Perang Saparua di Ambon yang perlu dipahami.

Nilai Keteladanan Perang Saparua di Ambon

Ilustrasi nilai keteladanan perang saparua di ambon, sumber foto: Kony Xyzx by pexels.com
Perlawanan yang bermula di Saparua kemudian meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya. Dari peristiwa tersebut, ada beberapa nilai keteladanan Perang Saparua di Ambon yang bisa diteladani.

1. Semangat yang tidak Pernah Padam

Nilai pertama yang dapat diteladani dari Kapitan Pattimura dan pasukannya adalah rasa semangat yang tidak pernah padam. Hal ini terbukti bahwa mereka tidak pernah menyerah untuk melawan penjajah Belanda hingga titik darah penghabisan.
ADVERTISEMENT

2. Giat Mencari Ilmu

Kapitan Pattimura sudah sejak usia 13 tahun terlibat dalam berbagai diskusi dengan orang dewasa tentang penjajahan Belanda terdapat rakyat Maluku. Di umurnya yang masih sangat dini, ia senang belajar dengan cara diskusi meskipun tidak lazim dihadiri oleh anak-anak seusianya.

3. Rela Berkoban Demi Nusa dan Bangsa

Rakyat Maluku yang terlibat dalam pertempuran melawan penjajah Belanda menggambarkan bahwa ia rela berkorban demi nusa dan bangsa. Hal ini tentu perlu diteladani oleh anak muda zaman sekarang agar lebih mengerti arti perjuangan.

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Dari Kapitan Pattimura, bisa dicontoh sikap dan jiwa kepemimpinan yang melekat dalam dirinya. Kapitan Pattimura sendiri adalah seorang yang berani, berwatak keras dan tindakannya sering keras terhadap anak buahnya.

5. Cinta Tanah Air

Sebagai warga negara Indonesia, rasa cinta terhadap tanah air sudah seharusnya melekat di dalam diri. Apalagi melihat dari perjuangan para pahlawan dalam perang Saparua yang ingin memperjuangkan tanah air Indonesia agar tidak direbut Belanda.
ADVERTISEMENT
Banyak nilai keteladanan Perang Saparua di Ambon yang bisa dipelajari oleh anak muda. Perjuangan para pahlawan Maluku di perang Saparua menggambarkan betapa besarnya rasa cinta mereka terhadap tanah air Indonesia. (DSI)