Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Organisasi Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional dan Contohnya
27 Februari 2024 22:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Organisasi kooperatif adalah organisasi yang berdiri pada masa pergerakan nasional dan bekerja sama dengan pemerintah kolonial untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, mereka memiliki peran dan kontribusi yang cukup signifikan dalam sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Organisasi Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional
Indonesia memiliki banyak sejarah penting, terutama saat masa pergerakan nasional. Pada saat itu, terdapat sejumlah strategi yang diterapkan, salah satunya strategi bersifat moderat, yakni perjuangan yang dilakukan dengan menghindari kekerasan atau perilaku ekstrem.
Dikutip dari buku Modul Sejarah Kelas XI, organisasi yang menerapkan strategi moderat umumnya menggunakan taktik kooperatif, yaitu bersikap lunak dan bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda untuk menghindari tindakan kekerasan.
Mereka yang menggunakan taktik kooperatif juga memiliki pendirian bahwa kemerdekaan ekonomi harus dicapai terlebih dahulu. Ketika berada di bidang politik, mereka akan bekerja sama dengan Belanda.
Pilihan untuk bekerja sama dan bersikap lunak ini bukan tanpa alasan. Sebab, organisasi kooperatif tetap memiliki sikap hati-hati dalam melawan kolonial Belanda, terutama saat pemerintah bersikap tegas terhadap tokoh dan organisasi pergerakan nasional.
ADVERTISEMENT
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi organisasi menerapkan kooperatif adalah:
Contoh Organisasi Kooperatif
Terdapat sejumlah organisasi kooperatif yang bekerja sama dengan kolonial Belanda, di antaranya:
1. Budi Utomo
Budi Utomo adalah organisasi pertama yang muncul pada awal abad ke-20 di Hindia Belanda. Didirikan pada tahun 1908 oleh sekelompok intelektual Jawa, seperti dr. Soetomo, dr. Wahidin Soedirohoesodo, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dr. Goenawan, dan Mangoenkoesomo.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Budi Utomo lebih fokus pada pendidikan dan sosial budaya, namun seiring berjalannya waktu, organisasi ini berkembang menjadi organisasi modern yang membahas banyak hal, termasuk isu-isu ekonomi dan politik.
2. Gerindo (Gerakan Rakyat Indonesia):
Organisasi ini muncul pada tahun 1937, setelah pembubaran Partindo pada 1936. Beberapa anggotanya bekerja sama dengan pemerintah kolonial untuk mencapai tujuan yang jelas, yakni kemerdekaan.
Itulah dia penjelasan singkat mengenai organisasi kooperatif dan contohnya. Semoga membantu! (RAF)