Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Pakaian Adat Papua: Jenis, Keunikan, dan Maknanya
16 April 2025 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pakaian adat Papua merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang unik dan sarat makna. Tidak hanya sebagai pelindung tubuh, pakaian adat ini juga mencerminkan identitas, status sosial, dan kedekatan masyarakat Papua dengan alam.
ADVERTISEMENT
Keberagaman suku yang mendiami Pulau Papua turut memengaruhi bentuk dan filosofi pakaian adat mereka, menjadikannya cerminan kekayaan budaya yang patut dihargai.
Jenis Pakaian Adat Papua
Mengutip dari situs upgripnk.ac.id, pakaian adat Papua dibedakan menjadi dua, yakni pakaian pria dan wanita.
Pria Papua dikenal dengan koteka atau holim, yang terbuat dari kulit labu air dan digunakan untuk menutupi bagian kemaluan.
Rok rumbai dari daun sagu juga biasa dikenakan oleh pria sebagai bawahan.
Sementara itu, wanita Papua mengenakan rok rumbai yang lebih panjang dan padat, serta dilengkapi dengan baju kurung atau baju dari anyaman rumput.
Selain itu, terdapat jenis pakaian adat lainnya seperti pakaian Sali dan Yokal, yang memiliki ciri khas masing-masing.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Papua juga mengenal tato alami sebagai bagian dari penampilan tradisional yang menggambarkan status dan filosofi hidup.
Keunikan dan Makna Pakaian Adat Papua
Keunikan utama pakaian adat Papua terletak pada bahan pembuatannya yang berasal langsung dari alam, seperti daun sagu, kulit labu, dan rumput.
Penggunaan material alami ini tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga mencerminkan kedekatan masyarakat Papua dengan lingkungan sekitarnya.
Setiap helai pakaian yang dikenakan menjadi simbol rasa syukur terhadap alam serta wujud harmoni antara manusia dan bumi tempat mereka berpijak.
Lebih dari sekadar penutup tubuh, pakaian adat Papua juga sarat makna budaya dan spiritual.
Kesederhanaannya menggambarkan kehidupan yang bersahaja, sementara unsur-unsur seperti bulu burung, taring babi, dan kerang menjadi aksesoris penting yang menunjukkan status sosial serta penghormatan terhadap leluhur.
ADVERTISEMENT
Setiap detailnya mencerminkan identitas suku dan filosofi hidup yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.
Seiring perkembangan zaman, penggunaan pakaian adat Papua dalam kehidupan sehari-hari mulai berkurang, namun tetap dijaga eksistensinya melalui upacara adat dan pertunjukan budaya.
Dengan mengenal pakaian adat Papua, masyarakat tidak hanya belajar tentang ragam budaya Indonesia, tetapi juga turut serta menjaga dan melestarikan warisan leluhur yang penuh filosofi dan keindahan. (Echi)