Konten dari Pengguna

Pelajari Tujuan Amerika Menempatkan Pasukan Militer di Vietnam

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 Januari 2024 23:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa tujuan Amerika menempatkan pasukan militer di Vietnam. Foto: The New York Public Library/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa tujuan Amerika menempatkan pasukan militer di Vietnam. Foto: The New York Public Library/Unsplash
ADVERTISEMENT
Apa tujuan Amerika menempatkan pasukan militer di Vietnam? Langkah ini bermula dari terjadinya Perang Vietnam. Pertempuran tersebut juga merupakan bagian dari Perang Dingin yang melibatkan dua ideologi besar, yaitu SEATO (Southeast Asia Treaty Organization) dan komunis.
ADVERTISEMENT
Vietnam Utara didukung oleh Uni Soviet, Tiongkok, Mongolia, Korea Utara, dan Kuba atau negara-negara yang berideologi komunis. Sementara itu, kubu Vietnam Selatan, yaitu Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Australia, Filipina, dan Selandia Baru.
Berikut penjelasan tentang tujuan Amerika menempatkan pasukan militer di Vietnam yang penting dipelajari.

Apa Tujuan Amerika Menempatkan Pasukan Militer di Vietnam?

Ilustrasi apa tujuan Amerika menempatkan pasukan militer di Vietnam. Foto: The New York Public Library/Unsplash
Melansir p2k.stekom.ac.id, Perang Vietnam atau dikenal dengan nama Perang Indocina II terjadi pada 1955-1975. Perang ini melibatkan Vietnam Utara (Republik Demokratik Vietnam/RDV) dan Vietnam Selatan (Republik Vietnam).
Pembagian wilayah Vietnam menjadi dua ini sesuai dengan Perjanjian Jenewa 1954. Namun, menurut Amerika, hasil konferensi tersebut menguntungkan pihak komunis Vietnam Utara sebab sewaktu-waktu bisa melakukan serangan ke Selatan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Presiden Eisenhower berpendapat bahwa Amerika harus memberikan bantuan kepada Vietnam Selatan guna membendung komunisme. Bantuan tersebut berupa pembentukan pangkalan militer atau disebut Military Advisory Group di Saigon tahun 1655.
Tugas dari kelompok penasihat militer ini adalah untuk melatih para perwira Vietnam Selatan dalam menghadapi serangan gerilya yang dilakukan oleh Vietnam Utara.

Peranan Amerika dalam Perang Vietnam

Peranan Amerika di Vietnam Selatan kian besar usai Prancis meninggalkan wilayah Vietnam Utara.
Kemenangan Vietnam Utara atas Prancis juga membuat bantuan Amerika terus mengalir ke Vietnam Selatan. Ini menjadikan hubungan Amerika dan Vietnam Utara makin memburuk.
Perang terbuka antara Vietnam Utara dan Amerika diawali dari penembakan kapal perusak Amerika di Teluk Tonkin pada 2 April 1964.
ADVERTISEMENT
Serangan tersebut dijadikan alasan oleh Amerika supaya bisa terlibat penuh dalam Perang Vietnam dan membalas dengan melakukan pemboman terhadap pangkalan-pangkalan di Vietnam Utara.
Dalam menghadapi gerilya yang dilakukan oleh komunis Vietnam Utara, Presiden Kennedy mengirim ratusan ahli perang gerilya. Personel instruktur militer yang mulanya berjumlah 325 personel terus meningkat hingga 685 personel pada 1960.
Pada 1962, Amerika melakukan reorganisasi bantuan militer pada Vietnam Selatan dengan cara membentuk sebuah badan baru, yaitu Komando Bantuan Militer atau Military Assistance Command yang berjumlah 20.000 di bawah pimpinan Jenderal Paul Harkins.
Bukan hanya bantuan militer, Amerika bahkan mengucurkan bantuan ekonomi pada Vietnam Selatan.

Strategi Perang yang Dilakukan Vietnam Utara

Strategi perang yang dilakukan oleh Vietnam Utara, yaitu menyembunyikan sebagian besar senjatanya di Selatan dengan cara menanam di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pasukan gerilya Vietnam Utara yang ada di Selatan atau Vietcong banyak yang melakukan penyamaran di siang hari sebagai buruh serta petani. Malamnya, mereka melakukan infiltrasi guna mengacaukan ekonomi dan politik Vietnam Selatan.
Kondisi ekonomi Vietnam Selatan yang makin makmur memicu rakyat Utara untuk mengungsi. Sekitar empat juta pengungsi akhirnya membebani pemerintah Vietnam Selatan.
Ternyata, hal ini merupakan strategi Vietnam Utara. Mereka sengaja menciptakan perpindahan penduduknya guna mengacaukan perekonomian Vietnam Selatan.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh Vietnam Utara juga senantiasa menyebarkan propaganda bahwa Vietnam Utara dan Selatan adalah satu sehingga Amerika harus diusir.
Kendati memiliki persenjataan dan perlengkapan lebih canggih, pada akhirnya Amerika kalah dari pasukan Vietcong dan tentara Vietnam Utara sebab mereka sudah menguasai beberapa jalur penting, termasuk terowongan rahasia.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan tentang apa tujuan Amerika menempatkan pasukan militer di Vietnam yang penting diketahui. Pada akhirnya, Amerika tetap harus menyerah pada pihak Vietnam Utara kendati memiliki persenjataan lebih canggih. (DN)