Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemberontakan PRRI Permesta: Sejarah serta Penumpasannya
21 April 2024 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Aryasahab dalam Sejarah PRRI/Permesta: Awal Mula Munculnya Otonomi Daerah secara Menyeluruh di Indonesia menyebutkan bahwa PRRI/Permesta adalah salah satu pemberontakan besar yang terjadi setelah Indonesia merdeka.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pemberontakan PRRI Permesta, simak selengkapnya di artikel berikut.
Sejarah Pemberontakan PRRI Permesta
Pemberontakan PRRI Permesta adalah gerakan separatis yang terjadi pasca kemerdekaan Indonesia . PRRI sendiri muncul sekitar tahun 1950 di Sumatera.
Gerakan tersebut dibentuk oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein, Assaat Dt. Muda, Sjafruddin Prawiranegara, Muchtar Lintang, Dahlan Djambek, Saleh Lahade, Ayah Gani Usman, Maluddin Simbolon, Saladin Sarumpaet, J.F. Warouw, hingga Moh. Sjafei.
PRRI ini akhirnya membentuk Dewan Banteng tanggal 20 Desember 1956. Selanjutnya, Letkol Ahmad Husein berupaya untuk merebut kekuasaan pemda dari Gubernur Ruslan Muljohardjo.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil merebut posisi pemda, maka PRRI akhirnya pertama kali dicetuskan tanggal 15 Februari 1958. Terdapat tiga hal yang dituntut oleh PRRI, antara lain:
Adanya tuntutan kepada pemerintah pusat terjadi karena terlalu memperhatikan pembangunan di Jawa , sehingga wilayah di luar Pulau Jawa terabaikan.
Sementara itu, pemberontakan Permesta berlangsung di kawasan Indonesia Timur pada 1957. Gerakan tersebut dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual dan dengan alasan yang sama, yaitu pemerintah pusat yang terlalu memperhatikan Jawa.
Penumpasan Pemberontakan PRRI Permesta
Pemerintah melakukan penumpasan terhadap pemberontakan PRRI Permesta dengan cara berbeda. Pada pemberontakan PRRI, pemerintah melakukan operasi gabungan untuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jenderal Abdul Haris Nasution juga berhasil membujuk tentara PRRI untuk kembali setia kepada NKRI serta menyerah terkait pemberontakannya.
Di sisi lain, pemberontakan Permesta cenderung sulit ditumpaskan. Padahal, pemerintah telah melakukan sejumlah operasi militer, seperti Operasi Tegas, Operasi Merdeka, hingga Operasi Sadar. Sekitar bulan Oktober 1961, akhirnya wilayah Permesta mampu dikuasai oleh TNI.
Demikian sederet informasi mengenai pemberontakan PRRI Permesta. [ENF]