Konten dari Pengguna

Pemberontakan Teuku Hamid terjadi di Mana? Ini Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 Mei 2024 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Pemberontakan Teuku Hamid terjadi di Mana?. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Pemberontakan Teuku Hamid terjadi di Mana?. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Pemberontakan Teuku Hamid terjadi di kawasan Jangka Buyadi, Aceh pada November 1944. Pemberontakan ini muncul akibat pemerintahan Jepang tidak menghormati adat setempat dan melakukan kekerasan yang merugikan masyarakat Aceh.
ADVERTISEMENT
Bagaimana sejarah pemberontakan tersebut? Simak di sini!

Pemberontakan Teuku Hamid

Foto Hanya Ilustrasi: Pemberontakan Teuku Hamid terjadi di Mana?. Sumber: Ayyeee Ayyeee/Pexels.com
Abdul haris Nasution dalam buku berjudul Sedjarah Perdjuangan Nasional Dibidang Bersendjata menjelaskan bahwa pada bulan November 1944, meletuslah pemberontakan Peta di Aceh, di bawah pimpinan Teuku Hamid.
Latar belakang munculnya pemberontakan Teuku Hamid dan pasukannya di Aceh karena sikap Jepang yang angkuh dan semena-mena.
Satu diantara beberapa perwira Giyugun yang kecewa dalah Teuku Abdul Hamid. Teuku Hamid adalah saudara muda dari seorang uleebalang, pemuka feodal masyarakat Aceh di Samalanga, Aceh.
Teuku Hamid sebelum memberontak setidaknya telah mempunyai pengikut dari prajurit Giyugun sebanyak dua peleton.
Memang tidak diketahui jumlah yang pasti, namun paling tidak lebih dari 50 orang prajurit Giyugun Aceh diperkirakan ikut serta dalam rencana Teuku Hamid.
ADVERTISEMENT
Akhirnya bulan November 1944, bersama dua peleton pengikutnya, Teuku Hamid melancarkan pemberontakan. Teuku Hamid memimpin pasukannya dalam bergerilya dalam hutan.
Bersama pasukan pemberontyakan tersebut, Teuku Hamid beserta pasukan Giyugun-nya pernah mendapatkan latihan militer dri Jepang. Pemberontakan Teuku hamid beserta kedua peleton, memicu amarah dari petinggi Jepang.
Mereka sedang dipusingkan dengan posisi pasukan Jepang yang mulai melemah setahun terakhir. Kemudian ditambah masalah di Aceh yang menjadi daerah pendudukan tentara Jepang juga mulai muncul perlawanan.

Akhir Pemberotakan Teuku Hamid

Petrik Matanasi dalam buku berjudul Pemberontakan Tak ( Selalu) Salah: Seratus Pembangkangan di Nusantara menjelaskan bahwa meski sebenarnya pemberontakan yang dilakukan Teuku Hamid bukan masalah besar, pemberontakan Teuku Hamid dan pasukannya ini cukup membahayakan kedudukan Jepang di Aceh.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah petinggi Jepang cepat menyelesaikan masalah ini. Meski jumlah pasukan Giyugun yang membelot hanya dua peleton, tetapi Jepang cukup sulit menumpaskan.
Jepang memang unggul secara militer daripada pasukan pemberontak, namun ada salah satu kekuatan yang dimiliki pasukan pemberontak yang sulit ditumpas oleh Jepang, yakni mereka lebih menguasai medan.
Para perwira Jepang di Aceh tentu tahu sejarah perlawanan orang-orang Aceh yang melawan pasukan militer Belanda dalam Perang Aceh.
Pera perwira Jepang kala itu bisa membayangkan orang-orang Aceh dalam bergerilya, meski akhirnya akan kalah dan tidak takut mati.
Pada akhirnya Teuku Hamid dan pasukannya menyerah setelah Jepang menyandera keluarga Teuku Hamid dan mengancam akan membunuh seluruh keluarganya jika tidak segera menyerah. Akhirnya Teuku Hamid menyerah ke Jepang .
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang pemberontakan Teuku Hamid terjadi di Aceh. Semoga membantu! (eK)