Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pemikiran Max Weber tentang Sosiologi
1 Agustus 2024 23:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemikiran Max Weber tentang sosiologi meninggalkan karya yang melimpah sehingga membuatnya dianggap sebagai Bapak Sosiologi di Jerman.
ADVERTISEMENT
Simak berbagai pemikiran Max Weber tentang Sosiologi dalam ulasan berikut ini, yang dikutip dari buku Tiga Diskursus Kuasa dalam Sosiologi oleh Agustinus Gergorius, dkk.
Pemikiran Max Weber tentang Sosiologi
Max Weber merupakan salah satu tokoh penting dalam perkembangan sosiologi. Weber tumbuh dalam tradisi intelektual yang kuat, ia adalah seorang ahli filsafat, ekonomi, politik dan sosiologi.
Berikut adalah beberapa pemikiran Max Weber tentang sosiologi yang masih sering digunakan sebagai kajian.
1. Aksi Sosial
Weber menekankan pentingnya memahami tindakan sosial, yaitu tindakan yang dilakukan individu yang memperhitungkan perilaku orang lain. Menurut Weber, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial ini.
2. Metode Verstehen
Weber mengembangkan metode verstehen, yang berarti pemahaman. Dia berpendapat bahwa sosiolog harus berusaha memahami makna subjektif yang melekat pada tindakan sosial individu. Metode ini menekankan pemahaman dari perspektif pelaku tindakan sosial itu sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Jenis Otoritas
Weber membedakan tiga jenis otoritas, yakni otoritas tradisional, otoritas karismatik, dan otoritas rasional-legal. Otoritas tradisional didasarkan pada kebiasaan dan tradisi, otoritas karismatik didasarkan pada kualitas pribadi luar biasa dari pemimpin, dan otoritas rasional-legal didasarkan pada aturan dan hukum yang ditetapkan secara rasional.
4. Birokrasi
Weber mempelajari birokrasi sebagai bentuk organisasi yang paling efisien dan rasional. Dia menjelaskan karakteristik birokrasi, termasuk hirarki yang jelas, pembagian kerja yang teratur, aturan dan prosedur formal, serta impersonalitas dalam hubungan kerja.
5. The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism
Weber juga terkenal dengan karyanya The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, di mana dia mengemukakan bahwa etika kerja dan nilai-nilai Protestan, khususnya Calvinisme, memiliki peran penting dalam pengembangan kapitalisme modern. Dia berpendapat bahwa keyakinan agama dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi.
ADVERTISEMENT
6. Konsep Tipe Ideal
Kontribusi Weber dalam metodologi ilmu sosial sangat signifikan, termasuk konsep tipe ideal. Tipe ideal adalah konstruksi teoritis yang digunakan sebagai alat analisis untuk memahami fenomena sosial dalam bentuk paling murni.
7. Proses Rasionalisasi
Weber mengamati proses rasionalisasi dalam masyarakat modern, di mana tindakan dan organisasi semakin didasarkan pada rasionalitas dan efisiensi.
Dia melihat rasionalisasi sebagai karakteristik utama dari modernitas, tetapi juga mencatat potensi dampak negatifnya, seperti dehumanisasi dan hilangnya makna.
Demikian pembahasan mengenai berbagai pemikiran Max Weber tentang sosiologi masih sangat berpengaruh dalam sosiologi modern, serta membantu membentuk banyak teori dan metode dalam studi sosial. (SP)