Konten dari Pengguna

Pemimpin Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Oktober 2023 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gerakan DI?TII (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gerakan DI?TII (Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Sulawesi Selatan telah menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pemimpin gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan adalah Abdul Kahar Muzakkar. Lalu mengapa Abdul Kahar Muzakkar melakukan pemberontakan tersebut? Simak pembahasannya di bawah ini.

Mengenal Gerakan DI/TII

Ilustrasi gerakan DI/TII. Sumber foto: Pixabay
Mengutip buku IPS Terpadu Jilid 3B, gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah gerakan pemberontakan yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).
Pemberontakan DI/TII pertama kali terjadi di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo pada tahun 1949, pasca ditandatanganinya Perjanjian Renvile.
Setelah itu, aksi pemberontakan ini terus meluas sampai ke wilayah-wilayah lain, seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.

Latar Belakang Pemberontakan Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Pada tahun 1950, terjadi konflik internal antara Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dengan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) di Sulawesi Selatan. Saat itu, pihak KGSS menginginkan tempat di tubuh APRIS.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada Juni 1950, Abdul Kahar Muzakkar yang merupakan mantan pemimpin pasukan KGSS datang ke Makassar untuk menyelesaikan konflik internal tersebut.
Selanjutnya pada 1 Juli 1950, Abdul Kahar Muzakkar menginginkan agar KGSS diakomodir menjadi Resimen Hasanuddin di dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi usulan itu ditolak oleh pihak TNI.
Pada 7 Agustus 1953, bersama pasukan KGSS, Abdul Kahar Muzakkar memutuskan untuk bergabung bersama DI Kartosoewirjo untuk melakukan pemberontakan melawan APRIS di wilayah Sulawesi Selatan.

Pemimpin Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Abdul Kahar Muzakkar merupakan tokoh pemimpin sekaligus pendiri Tentara Islam Indonesia di Sulawesi Selatan.
Ia menjalani pendidikan di Standarschool milik Muhammadiyah daln lulus pada tahun 1935. Setelah itu, Abdul Kahar Muzakkar melanjutkan pendidikannya ke Mualimim Solo yang juga milik Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada awal tahun 1950, Abdul Kahar Muzakkar mendirikan Tentara Islam Indonesia (TII). Di sana, ia memimpin para bekas gerilyawan Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Selanjutnya, Abdul Kahar Muzakkar bersama dengan TII bergabung dengan Darul Islam (DI) yang Kartosuwiryo dan melakukan pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Kematian Pemimpin Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Pada awal tahun 1965, DI/TII di Sulawesi Selatan berhadapan dengan pasukan TNI dari satuan Divisi Siliwangi Kujang I yang dipimpin oleh Jenderal M. Jusuf dalam peristiwa yang dikenal sebagai Operasi Tumpas.
Hingga pada 3 Februari 1965, Abdul Kahar Muzakkar pun tewas setelah tubuhnya ditembaki peluru oleh Kopral Ili Sadeli. Namun, lokasi makamnya tidak pernah diberitakan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan mengenai sosok pemimpin gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan beserta latar belakangnya. (AZS)