Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pencetus Operasi Gurita dan Sejarahnya di Pulau Jawa
27 Oktober 2024 23:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Operasi Gurita dicetuskan oleh Laksamana Takeo Kurita. Operasi ini adalah operasi penyerangan yang dibuat oleh Jepang untuk menaklukkan Pulau Jawa saat itu.
ADVERTISEMENT
Jepang melakukan ekspansi ke Indonesia dengan tujuan yaitu ingin menguasai kekayaan sumber daya alam di Indonesia, yang diantaranya adalah minyak dan hasil karet.
Dalam sejarahnya, Jepang telah melakukan pendaratan di Indonesia pada sekitar bulan Januari 1942 dengan dipimpin oleh Laksamana Takeo Kurita.
Sejarah Operasi Gurita di Pulau Jawa
Pencetus Operasi Gurita ini berawal dari Perang Dunia II, yang mana saat itu Jepang memiliki ambisi besar untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke Asia Tenggara, termasuk Nusantara yang saat itu masih di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Jepang melihat wilayah Nusantara ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak, karet, dan berbagai mineral yang penting untuk perang.
Tak hanya itu, kehadiran sekutu, khususnya Amerika Serikat dan Inggris di Asia Tenggara ini dianggap sebagai ancaman serius bagi Jepang.
ADVERTISEMENT
Karena itulah Jepang pun berencana untuk menjalankan Operasi Gurita. Operasi ini dirancang dengan cermat oleh Jepang. Persiapannya meliputi pengumpulan perencanaan logistik, intelijen, dan koordinasi antara angkatan darat, laut, dan udara.
Jepang menggunakan kelemahan dan kekurangan yang dimiliki oleh Belanda dan sekutu, termasuk kurangnya persiapan pertahanan dan koordinasi yang buruk.
Mengutip dari Pertempuran Laut Jawa: gurita Jepang mencengkeram Nusantara, oleh Adrianus Agung W, dalam situs lib.litbang.kemendagri.go.id, kapal-kapal Angkatan Laut Jepang sudah berhasil menaklukkan Pulau Kalimantan.
Di pulau ini terdapat pusat pertahanan Belanda yang juga merupakan sumber minyak yang sangat melimpah. Di kawasan tersebut, mereka terus menyusun kekuatan, menambah pasukan pendarat, kapal-kapal perang, serta tak lupa kekuatan udaranya.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah barat. Palembang (Sumatra) juga sudah jatuh di tangan Angkatan Darat Kekaisaran jepang, berikut ladang minyaknya pada 14 Februari 1942.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana di bagian timur, seperti di perairan Bali, Timor, dan sekitarnya? Apakah terjadi pertempuran laut seheboh di perairan Balikpapan?
Pertempuran-pertempuran laut yang terjadi selama proses masuknya Jepang ke Indonesia ini, antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Semua peperangan di samudra ini merupakan satu rentetan peristiwa.
Pertama, kapal-kapal perang yang terlibat di dalamnya kebanyakan adalah sama, khususnya dari pihak Sekutu (ABDA). Kapal yang selamat, akan diperbantukan dalam perang lainnya.
Kedua, kejadian-kejadian tersebut merupakan konsekuensi dari strategi "Operasi Gurita" yang dicetuskan Laksamana Takeo Kurita. Dalam hal ini, pergerakan Invasi jepang harus menyerupai tentakel gurita, menggeliat dari satu tempat ke tempat lain.
Demikianlah penjelasan tentang pencetus Operasi Gurita dan sejarahnya di Pulau Jawa . Pendudukan Jepang di Indonesia membawa perubahan sosial dan politik yang cukup signifikan. (IF)
ADVERTISEMENT