Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pendaratan Tentara Jepang di Jawa Terjadi pada Tanggal Berapa? Cek di Sini
5 Februari 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendaratan tentara Jepang di Jawa terjadi pada tanggal 1 Maret 1942 yaitu di Eretan Wetan, Teluk Banten, dan Kragan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 oleh Ratna Sukmayani, dkk., pada 11 Januari 1942, tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur untuk menguasai Indonesia. Penguasaan tersebut berlanjut ke Balikpapan yang merupakan sumber minyak kedua.
Kedatangan tentara Jepang terus menyebar ke seluruh Indonesia, termasuk Jawa.
Pendaratan Tentara Jepang di Jawa
Kemenangan Jepang dalam Perang Pasifik membuka jalan untuk memasuki berbagai negara Asia, termasuk Indonesia . Pihak Jepang menganggap diri sebagai saudara tua sehingga mendapat sambutan gembira oleh rakyat Indonesia, meski pada akhirnya mengecewakan.
Kedatangan Jepang ke Indonesia mempunyai tujuan mendapat cadangan logistik serta bahan industri perang. Mulai dari timah, alumunium, dan minyak bumi. Menurut perkiraan, persediaan minyak Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.
ADVERTISEMENT
Hingga pada Januari 1942, Jepang masuk ke Indonesia melalui Ambon dan menguasai seluruh Maluku. Walaupun pasukan KNIL dan Australia sudah berusaha menghalangi, namun kekuatan Jepang tidak mampu ditahan.
Ketika masuk Indonesia, Jepang merupakan negara fasis dengan ideologi fasisme. Fasisme sendiri merupakan sistem pemerintahan dengan kekuasaan berada pada seorang otoriter dan diktator.
Jepang kemudian berhasil menguasari Tarakan, Kalimantan Timur, bersamaan dengan Balikpapan. Setelah itu, Jepang menyerang Sumatera setelah masuk ke Pontianak.
Pasukan Jepang mendarat di Jawa pada 1 Maret 1942 di bawah kepemimpinan Jenderal Imamura. Pendaratan tersebut terjadi di tiga tempat, yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro.
Pendaratan di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura, sedangkan pendaratan di Eretan Wetan, Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishori, dan pendaratan di Bojonegoro dipimpin Mayjen Tsuchihashi.
ADVERTISEMENT
Berbagai tempat tersebut menjadi tempat yang tidak diduga oleh Belanda akan dijadikan pendaratan tentara Jepang. Selain itu, Jepang sengaja tidak menyerang Jakarta mengingat Belanda sudah mempersiapkan Jakarta sebagai kota terbuka.
Nah, itu dia sekilas pembahasan mengenai pendaratan tentara Jepang di Jawa.(LAU)