Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pendiri Bani Umayyah yang Berkuasa sebagai Khalifah Usai Masa Khalifah Rasyidin
20 Maret 2025 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pendiri Bani Umayyah yang berkuasa sebagai khalifah usai masa Khalifah Rasyidin menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam yang menandai peralihan sistem pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinannya membawa perubahan besar dalam struktur politik dan administrasi, sekaligus memperluas pengaruh Islam ke berbagai wilayah.
Dengan pengalaman dalam pemerintahan, strategi kepemimpinan yang diterapkan tidak hanya berfokus pada stabilitas internal, tetapi juga ekspansi kekuasaan.
Pendiri Bani Umayyah yang Berkuasa sebagai Khalifah Usai Masa Khalifah Rasyidin
Nama pendiri Bani Umayyah yang pertama kali memegang kekuasaan sebagai khalifah setelah masa Khalifah Rasyidin berakhir adalah Muawiyah bin Abu Sufyan, atau lebih dikenal sebagai Muawiyah I.
Beliau memainkan peran penting dalam transisi kepemimpinan Islam dari sistem musyawarah ke bentuk monarki turun-temurun yang bertahan selama beberapa generasi.
Dikutip dari laman uin-antasari.ac.id, sebelum menjadi khalifah, Muawiyah I telah menjabat sebagai gubernur Syam di bawah pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
ADVERTISEMENT
Pengalamannya dalam mengelola wilayah tersebut menjadikannya seorang pemimpin yang ahli dalam administrasi dan strategi politik.
Setelah wafatnya Khalifah Ali bin Abi Thalib pada tahun 661 M, Muawiyah I mengambil alih kekuasaan dan mendirikan Dinasti Umayyah.
Beliau memerintah dari tahun 661 hingga 680 M, menjadikannya penguasa pertama dalam sejarah kekhalifahan Islam setelah era Khulafaur Rasyidin.
Muawiyah I dikenal sebagai pemimpin yang mampu menjaga stabilitas dan memperluas wilayah Islam. Namun, pada usia sekitar 80 tahun, beliau meninggal dunia akibat sakit dan dimakamkan di Babus Shagir, Damaskus.
Kepergiannya menandai berlanjutnya sistem monarki yang beliau dirikan, dengan penerusnya berasal dari keturunannya sendiri.
Bani Umayyah merupakan kekhalifahan Islam pertama yang muncul setelah berakhirnya kepemimpinan para sahabat Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Kekhalifahan ini membawa pengaruh besar dalam perkembangan politik, ekonomi, dan budaya Islam, dengan pusat pemerintahan yang awalnya berpusat di Damaskus.
Selain itu, Bani Umayyah juga memperluas pengaruhnya hingga ke Eropa, salah satunya dengan berdirinya Kekhalifahan Kordoba di Spanyol.
Sebagai salah satu dinasti terbesar dalam sejarah Islam, Bani Umayyah berperan dalam memperluas wilayah Islam ke Afrika Utara, Persia, dan Asia Tengah.
Peninggalan mereka meliputi berbagai kemajuan dalam administrasi pemerintahan, pembangunan infrastruktur, serta penyebaran Islam ke berbagai wilayah baru.
Meskipun akhirnya mengalami kemunduran dan digantikan oleh Dinasti Abbasiyah pada tahun 750 M, warisan Bani Umayyah tetap berpengaruh dalam sejarah Islam dan dunia.(DANI)
Baca juga: Sejarah dan Tokoh Perjanjian Roem Royen