Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Penemuan Fosil Manusia Purba Jenis Pithecanthropus Erectus
4 Januari 2025 13:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus erectus merupakan salah satu penemuan penting dalam dunia arkeologi.
ADVERTISEMENT
Fosil manusia purba ini memberikan gambaran tentang evolusi manusia yang lebih maju dibandingkan dengan kera. Penemuan ini juga memunculkan berbagai spekulasi mengenai kehidupan dan perkembangan manusia purba di masa lalu.
Penemuan Fosil Manusia Purba Jenis Pithecanthropus Erectus
Dikutip dari sma13smg.sch.id, fosil manusia purba jenis Pithecanthropus erectus pertama kali ditemukan di Trinil, lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah.
Fosil ini pertama kali ditemukan oleh seorang dokter asal Belanda bernama Eugene Dubois pada tahun 1891.
Penemuan ini mengungkapkan banyak informasi tentang kehidupan manusia purba yang memiliki kemampuan untuk berjalan tegak, menandai salah satu tahap penting dalam proses evolusi manusia.
Fosil yang ditemukan oleh Dubois termasuk tulang paha yang lebih besar dari lengan, serta tempurung kepala yang menunjukkan ciri-ciri campuran antara manusia dan kera, yang akhirnya menjadi dasar bagi teori evolusi manusia.
ADVERTISEMENT
Pithecanthropus erectus diperkirakan hidup sekitar 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu berdasarkan lapisan geologis tempat fosil ditemukan.
Fosil ini memberikan gambaran tentang bentuk fisik manusia purba, yang memiliki tinggi badan sekitar 160 hingga 180 cm, serta volume otak yang berkisar antara 750 hingga 900 cc.
Ciri-ciri fisiknya termasuk rahang yang menonjol, tonjolan kening yang tebal, serta tidak adanya dagu.
Hal ini yang menunjukkan bahwa meskipun memiliki kesamaan dengan manusia, Pithecanthropus erectus juga memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari manusia modern.
Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu "pithecos" yang berarti kera, "anthropus" yang berarti manusia, dan "erectus" yang berarti tegak. Artinya, nama ini merujuk pada manusia kera yang bisa berjalan tegak.
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil ini oleh Eugene Dubois memberikan wawasan baru mengenai hubungan antara manusia dan kera, serta mendukung teori evolusi yang lebih mendalam.
Namun, penemuan ini juga memunculkan kontroversi di kalangan ilmuwan, dengan beberapa pihak yang berpendapat bahwa Pithecanthropus erectus lebih mirip dengan kera yang berjalan tegak daripada manusia.
Dalam perkembangan selanjutnya, fosil ini ditemukan memiliki kesamaan dengan fosil Sinanthropus pekinensis yang ditemukan di Tiongkok, yang kemudian mengarah pada klasifikasi fosil ini sebagai Homo erectus oleh ilmuwan seperti Ernst Mayr.
Pithecanthropus erectus hidup sekitar satu juta tahun yang lalu dalam lingkungan yang dipenuhi dengan tantangan alam.
Mereka hidup dengan cara berburu dan meramu, bergantung pada hasil alam untuk bertahan hidup. Manusia purba ini telah mampu membuat berbagai alat yang digunakan dalam aktivitas berburu dan memproses makanan.
ADVERTISEMENT
Kapak perimbas, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, dan batu penggiling adalah beberapa alat yang ditemukan bersama fosil mereka, menunjukkan kemajuan dalam pembuatan alat yang lebih efektif.
Alat-alat tersebut menunjukkan bahwa Pithecanthropus erectus sudah mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang membantu mereka untuk bertahan hidup di alam liar.
Pithecanthropus erectus juga diketahui memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka memanfaatkan bahan-bahan dari alam sekitar, seperti batu dan tulang, untuk membuat alat yang berguna dalam berburu dan mengolah makanan.
Selain itu, kemampuan mereka untuk berjalan tegak juga memberikan keuntungan dalam hal mobilitas dan pencarian sumber daya.
Secara keseluruhan, penemuan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus erectus memberikan kontribusi besar dalam memahami proses evolusi manusia.
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil ini tidak hanya membuka pemahaman tentang asal-usul manusia, tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang perkembangan kebudayaan dan kemampuan adaptasi manusia purba. (Kh)
Live Update