Konten dari Pengguna

Pengaruh Antroposentris terhadap Alam

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
6 Oktober 2024 22:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengaruh Antroposentris terhadap Alam, Pexels/Min An
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengaruh Antroposentris terhadap Alam, Pexels/Min An
ADVERTISEMENT
Pengaruh antroposentris terhadap alam adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan dalam skala besar.
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim yang semakin ekstrem, keanekaragaman hayati yang terus menurun, dan bencana yang sering timbul, ternyata terjadi lebih dekat dari yang dikira.
Pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat alam semesta ini, dan segala sumber daya alam ada untuk memenuhi kebutuhannya, mendorong manusia untuk mengeksploitasi berlebihan terhadap lingkungan.

Apa Itu Antroposentris?

Ilustrasi Pengaruh Antroposentris terhadap Alam, Pexels/Paweł L.
Dikutip dari sciencedirect.com, antroposentris secara harfiah artinya adalah berpusat pada manusia. Namun, secara filosofis yang paling relevan artinya adalah kepercayaan etis bahwa manusia memiliki nilai intrinsik.
Sebaliknya, makhluk lain hanya memiliki nilai dalam kemampuan mereka untuk melayani manusia atau hanya memiliki nilai instrumental.
Dalam sudut pandang antroposentris, manusia memiliki kedudukan moral langsung karena mereka adalah tujuan dalam dan dari diri mereka sendiri. Makhluk-makhluk lainnya (makhluk hidup individu, atau sistem) hanyalah sarana untuk mencapai tujuan manusia.
ADVERTISEMENT
Pandangan ini telah lama ada dan menjadi akar bagi pandangan manusia terhadap alam semesta.
Contohnya, manusia cenderung membentuk pola pikir untuk mengeksploitasi alam demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya (membabat hutan untuk membangun gedung).
Disadari atau tidak, pandangan manusia yang sangat egoisme ini telah menimbulkan dampak yang sangat serius terhadap keseimbangan ekosistem.

Pengaruh Antroposentris terhadap Alam adalah Akar Penyebab Krisis Ekologi

Ilustrasi Pengaruh Antroposentris terhadap Alam, Pexels/Mark Dalton
Berdasarkan informasi dari socialscienceresearch.org, bagi para penganut pandangan antroposentris, manusia dianggap makhluk yang paling unggul dari semua spesies non-manusia. Tetapi pandangan ini menurut pemerhati lingkungan secara etika adalah salah.
Pengaruh antroposentris terhadap alam adalah akar penyebab krisis ekologi. Sebab manusia hadir jauh setelah lingkungan dunia menjadi kondusif dan layak huni bagi organisme hidup.
ADVERTISEMENT
Hal ini mempertegas bahwa semua bentuk kehidupan di dunia, termasuk manusia tidak mungkin ada jika alam tidak membentuk sistem pendukung kehidupan yang dikenal sebagai ekosistem.
Pada teori evolusi Darwin, Homo Sapiens belajar beradaptasi dengan alam dan hidup dalam suatu komunitas. Mereka mengembangkan bahasa dan juga mengembangkan peralatan. Kedua hal inilah yang membedakan manusia dengan hewan.
Masalah ekologi bersifat global dan lokal, dampak buruk aktivitas manusia terhadap ekologi dapat menimbulkan bencana bagi seluruh ekosistem. Hal ini menjadi cermin dari hilangnya harmoni hubungan antara manusia dengan alam.
Pengaruh antroposentris terhadap alam adalah membawa manusia pada jurang krisis lingkungan yang semakin dalam. Jika terus berpegang pada pandangan ini, maka generasi mendatang akan mendapatkan konsekuensi yang buruk.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sudah saatnya menerapkan prinsip berkelanjutan dalam segala aspek kehidupan demi masa depan yang lebih baik. (Mit)