Konten dari Pengguna

Pengaruh Daulah Usmani terhadap Perkembangan Seni Kaligrafi dan Manuskrip

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 September 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana pengaruh Daulah Usmani terhadap perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip, Foto: Pixabay/sonofara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana pengaruh Daulah Usmani terhadap perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip, Foto: Pixabay/sonofara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana pengaruh Daulah Usmani terhadap perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip merupakan topik yang menarik untuk dipelajari karena Daulah Usmani atau Kekaisaran Ottoman memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan seni Islam.
ADVERTISEMENT
Kekaisaran ini mendukung perkembangan seni kaligrafi sebagai salah satu bentuk ekspresi keagamaan yang paling dihormati dalam tradisi Islam. Seni kaligrafi berkembang pesat selama masa Daulah Usmani.

Pengaruh Daulah Usmani terhadap Perkembangan Seni Kaligrafi dan Manuskrip

Ilustrasi Bagaimana pengaruh Daulah Usmani terhadap perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip, Foto: Pixabay/Arcaion
Mengetahui bagaimana pengaruh Daulah Usmani terhadap perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip tidak hanya memberikan wawasan tentang seni itu sendiri, tetapi juga tentang bagaimana seni dan agama dapat berkolaborasi untuk menciptakan warisan budaya.
Dikutip dari Sejarah Kaligrafi Arab Turki Utsmani Pada Masa Sultan Muhammad Al-Fatih, Ifan Maulana Ishak, (2020), Daulah Turki Utsmani sebagai kekhalifahan yang memiliki masa paling lama dan panjang dalam catatan sejarah Islam.
Pada masa kekuasaannya, Kaligrafi Arab mendapat dampaknya dari hal itu, sebagai suatu bentuk dari asimilasi budaya Arab yang sukses berkembang di kesultanan Turki Utsmani.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan pengaruh Daulah Utsmaniyah dalam perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip.

1. Kaligrafi sebagai Seni Terhormat

Seni kaligrafi mendapatkan tempat yang sangat istimewa di bawah pemerintahan Utsmaniyah.
Dalam tradisi Islam, seni menulis Al-Qur'an dipandang sangat penting, dan kaligrafi dipandang sebagai bentuk penghormatan kepada kitab suci.
Kaligrafi Arab dikembangkan dalam berbagai gaya, seperti Diwani, Sulus, dan Naskhi, yang kemudian menjadi lebih terorganisir dan terspesialisasi selama masa Utsmaniyah.
Gaya Diwani merupaka salah satu gaya kaligrafi yang paling terkenal yang berkembang di zaman Utsmaniyah. Dikenal karena bentuknya yang rumit, indah, dan ornamental, Diwani banyak digunakan dalam dokumen-dokumen resmi kekaisaran.
Sulus dan Naskhi adalah dua gaya lain yang umum digunakan dalam naskah-naskah religius dan literatur.
ADVERTISEMENT
Sulus dikenal karena bentuknya yang elegan dan sering digunakan dalam penulisan judul atau dekorasi masjid, sedangkan Naskhi lebih praktis dan digunakan untuk penulisan manuskrip sehari-hari.

2. Kebijakan Pemerintah Terhadap Kaligrafi

Daulah Utsmaniyah memberikan dukungan besar terhadap para seniman kaligrafi. Sultan-sultan Utsmaniyah sendiri sering kali adalah patron seni dan kadang-kadang ahli kaligrafi.
Misalnya, Sultan Suleiman yang Agung dikenal sebagai seorang kaligrafer yang terampil. Dukungan kekaisaran memungkinkan perkembangan akademi dan sekolah-sekolah khusus yang mendidik seniman kaligrafi untuk menghasilkan karya yang luar biasa.

3. Pengembangan Manuskrip Iluminasi

Selain kaligrafi, seni iluminasi manuskrip juga mengalami perkembangan pesat selama masa Utsmaniyah.
Manuskrip Al-Qur'an, buku-buku agama, dan karya sastra lainnya sering dihiasi dengan iluminasi indah yang berfungsi untuk memperkaya nilai estetik dan religius karya tersebut. Seni ini berkembang di pusat-pusat kekaisaran, terutama di Istanbul.
ADVERTISEMENT
Iluminasi (Tezhip). Iluminasi dalam manuskrip Utsmaniyah ditandai oleh penggunaan motif geometris dan floral yang rumit, dengan penggunaan warna emas, biru, dan merah yang mendominasi.
Hal ini memberikan sentuhan kemegahan dan keindahan pada naskah-naskah religius, terutama Al-Qur'an.
Miniatur yang menggambarkan cerita-cerita sejarah, mitologi, dan narasi religius juga digunakan dalam manuskrip.
Seringkali, miniatur tersebut digambarkan secara sangat detil, mencerminkan kehidupan sehari-hari di kekaisaran Utsmaniyah serta tradisi dan upacara mereka.

4. Pengaruh di Dunia Islam

Daulah Utsmaniyah, sebagai kekuatan dominan di dunia Islam selama berabad-abad, berperan penting dalam penyebaran gaya dan teknik seni kaligrafi dan iluminasi ke berbagai wilayah kekuasaannya.
Mereka menyebarkan pengaruh seni ini ke wilayah-wilayah seperti Mesir, Suriah, Irak, dan Anatolia. Sekolah-sekolah kaligrafi di Istanbul menjadi pusat bagi para seniman dari seluruh wilayah Islam untuk belajar dan berlatih.
ADVERTISEMENT

5. Warisan Daulah Utsmaniyah

Pengaruh Daulah Utsmaniyah terhadap seni kaligrafi dan manuskrip tetap hidup hingga saat ini. Banyak karya seni kaligrafi dari era Utsmaniyah yang masih dipajang di museum-museum terkenal di seluruh dunia.
Masjid-masjid yang dibangun selama masa kekaisaran juga masih menampilkan kaligrafi Utsmaniyah, dan banyak seniman modern yang tetap mempelajari dan mempraktikkan gaya-gaya yang dikembangkan pada masa itu.
Mempelajari pengaruh Daulah Usmani terhadap perkembangan seni kaligrafi dan manuskrip membantu dalam memahami bagaimana kebudayaan Islam di bawah pemerintahan Ottoman mempengaruhi seni-seni yang berkembang di seluruh dunia Islam.