Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Hindu Buddha dalam Pembukaan Lahan di Indonesia
21 September 2024 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengaruh Hindu Buddha dalam pembukaan lahan di Indonesia sangat signifikan. Hal ini bisa dilihat dari segi pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya alam. Periode awal pengaruh Hindu Buddha di Nusantara terjadi sekitar abad 5 M.
ADVERTISEMENT
Masuknya budaya Hindu dan Buddha dari India ke Indonesia berkaitan erat dengan perubahan rute perdagangan antara India dan Cina.
Pada awalnya, para pedagang dari kedua negara itu lebih banyak menggunakan jalur darat yang dikenal sebagai Jalan Sutra (The Silk Road) untuk melakukan perdagangan.
Pengaruh Hindu Buddha dalam Pembukaan Lahan
Bagaimana pengaruh Hindu Buddha dalam pembukaan lahan di Indonesia?
Mengutip dari Modul Sejarah Indonesia, kemdikbud.go.id (2020:3-8), pengaruh Hindu Buddha dalam pembukaan lahan terjadi karena adanya interaksi antara pedagang India dan masyarakat di Nusantara .
Namun, dalam sistem penulisan, interaksinya tidak berlangsung sebagai akulturasi, melainkan sebagai adopsi. Sebelum budaya India masuk, masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan dan masih berada pada masa praaksara.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa pengaruh Hindu Buddha dalam pembukaan lahan di Indonesia.
1. Pembukaan Lahan untuk Pembangunan Kuil dan Infrastruktur
Kebudayaan Hindu Buddha mendorong pembukaan lahan untuk mendirikan kuil, istana, dan infrastruktur lainnya. Hal tersebut terlihat dari banyaknya candi yang dibangun.
Beberapa di antaranya, seperti Candi Borobudur dan Prambanan, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan dan pusat kegiatan sosial masyarakat.
2. Praktik Pertanian
Pengaruh Hindu Buddha juga terlihat dalam praktik pertanian menggunakan teknik terasering. Teknik ini memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan secara lebih efektif, terutama di daerah pegunungan.
Hal itu juga menunjukkan bagaimana kebudayaan beradaptasi dengan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam
Kebudayaan Hindu Buddha memengaruhi cara masyarakat menggunakan sumber daya alam. Pembukaan lahan tidak hanya bertujuan untuk pertanian, tetapi juga untuk eksploitasi sumber daya alam lainnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kayu dan hasil hutan yang digunakan untuk membangun candi dan berbagai infrastruktur penting.
4. Dampak Sosial dan Ekonomi
Pembukaan lahan yang dilakukan dalam konteks kebudayaan Hindu Buddha juga berdampak pada pola pemukiman penduduk.
Dengan terbentuknya pusat-pusat kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit, banyak orang berpindah ke daerah tersebut untuk mencari pekerjaan dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
Pengaruh Hindu Buddha dalam pembukaan lahan di Indonesia berdampak pada berbagai sektor kehidupan, dari praktik pertanian hingga sosial ekonomi. Pengaruh tersebut bahkan terbawa hingga kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini. (Echi)