Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik yang Masih Melekat Hingga Kini
15 April 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengaruh Islam dalam bidang seni tari dan musik juga terasa di Indonesia melalui tiga tarian, yaitu tari seudati, tari zapin, dan tari debus.
ADVERTISEMENT
Masing-masing tarian tersebut identik juga dengan musik khas hasil pengaruh Islam yang mengiringi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengaruh Islam dalam bidang seni tari dan musik.
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik
Sebelum Islam masuk ke Indonesia, kebudayaan banyak dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Ketika Islam masuk ke Indonesia, maka terjadilah akulturasi antara Islam dengan budaya lokal.
Sebagai akibat akulturasi, muncul kebudayaan baru yang merambah ke berbagai lini kehidupan, termasuk seni tari dan musik.
Melalui buku Pendidikan Agama Islam karya Al Ikhlas, berikut adalah beberapa tarian dan musik yang kental dengan pengaruh Islam yang masih ada hingga saat ini, yaitu:
1. Tari Seudati
Tari ini berasal dari Aceh yang berasal dari bahasa Arab, yakni syahadat. Artinya sendiri adalah bersaksi atas utusan Allah.
ADVERTISEMENT
Dalam tari Seudati ini, para penari akan menyanyikan lagu tertentu yang berisi shalawat terhadap Nabi. Populer juga dengan nama tari Saman yang awalnya dilakukan oleh 8 penari.
2. Tari Zapin
Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan menghibur, terutama sebagai media dakwah melalui syair lagu yang didendangkan. Tarian ini berkembang di Arab, Persia, dan India sejak abad ke-13.
Musik pengiring terdiri dari dua alat utama, yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas.
3. Tari Debus
Diyakini sebagai kesenian asli Banten yang berkembang sejak masa awal Islam, yaitu masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin.
Debus menjadi salah satu sarana penyebaran Islam yang diawali dengan nyanyian atau pembacaan ayat tertentu dalam Al Quran serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Namun kini, debus telah berkembang menjadi seni beladiri yang dipertontonkan saat upacara adat atau kebudayaan.
Bisa dilihat di atas bahwa musik menjadi hal yang tak bisa lepas dari penampilan tari. Musik yang banyak digunakan berupa pujian terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Demikian adalah pembahasan mengenai pengaruh Islam dalam bidang seni tari dan musik yang masih terasa hingga saat ini. (SP)