Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha pada Sistem Ekonomi yang Tercatat dalam Sejarah
17 Januari 2024 22:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia mencatat pengaruh sistem ekonomi yang sudah terjadi sejak zaman sejarah. Oleh karena itu, pengaruh kebudayaan hindu budha dalam sistem ekonomi perlu dipelajari.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, sistem ekonomi Hindu-Buddha di Indonesia diantaranya mata pencaharian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah sebagai pegawai kerajaan, petani, pengrajin, pedagang, nelayan, dan lainnya.
Pada artikel ini akan dijelaskan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam sistem ekonomi yang tercatat dalam sejarah.
Pengaruh sistem ekonomi yang berhasil ditemukan adalah jalur perdagangan dan mata pencaharian yang dijalani masyarakat pada zaman Hindu-Buddha sebagai berikut:
Jalur Perdagangan
Sungai pada masa Hindu-Buddha memiliki peranan yang besar untuk perdagangan. Beberapa sungai yang cukup terkenal dengan perdagangannya adalah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di Jawa Tengah dan DAS Barumun di Sumatera Utara.
Sampai sekarang Sungai Bengawan Solo masih menjadi urat nadi kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mata Pencaharian
Mata pencaharian pada masa Hindu-Buddha yang dilakukan masyarakatnya terdiri atas nelayan, tukang tambang dan pengrajin tembikar.
1. Nelayan
Terdapat dua kelompok nelayan yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda, yaitu nelayan pesisir melakukan pekerjaan di laut bebas untuk mencari ikan serta mengangkut barang. Sedangkan nelayan muara yang berprofesi sebagai tukang satang.
2. Tukang Tambang
Tukang tambang yang dimaksud adalah profesi pengantar seseorang untuk menyeberangi sungai. Profesi ini dijalani dengan menggunakan rakitan bambu yang kemudian di dayung.
Tambangan yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak hanya melayani penumpang antardesa, melainkan juga antar kecamatan, kabupaten, hingga antar provinsi.
3. Pengrajin Tembikar
Pengrajin tembikar secara turun temurun adalah wanita. Sedangkan pria membantu mengambil tanah dan membakar tembikar yang sudah jadi.
ADVERTISEMENT
Setiap wanita membuat tembikar dengan jenis berbeda. Contohnya ada yang khusus membuat cobek, dan ada juga yang membuat gentong.
Tembikar yang dibuat biasanya berupa alat-alat rumah tangga yang digunakan sehari-hari, seperti anglo, cobek, gentong, pot, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam sistem ekonomi yang tercatat dalam sejarah. (ARH)