Konten dari Pengguna

Pengaruh Kebudayaan Sa Huynh di Indonesia yang Perlu Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Desember 2023 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengaruh kebudayaan sa huynh, sumber foto: Md. Noor Hossain by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengaruh kebudayaan sa huynh, sumber foto: Md. Noor Hossain by pexels.com
ADVERTISEMENT
Sa Huynh merupakan sebuah kebudayaan yang berasal dari bangsa Austronesia di kawasan Vietnam Selatan. Kebudayaan Sa Huynh ini juga sudah menyebar hampir di seluruh kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengaruh kebudayaan Sa Huynh di Indonesia ini berkaitan dengan pembuatan gerabah dan tembikar. Dikutip dari Buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 1: Zaman Prasejarah di Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto, pengaruh dari kebudayaan Sa Huynh di Indonesia secara lebih lengkap ada dalam penjelasan berikut.

Pengaruh Kebudayaan Sa Huynh

Ilustrasi pengaruh kebudayaan sa huynh, sumber foto: Quang Nguyen Vinh by pexels.com
Kebudayaan Sa Huynh merupakan kebudayaan yang berasal dari penguburan karena tahun 1909 ditemukan 200 tempayan (bejana) kubur di situs purbakala. Pengaruh kebudayaan Sa Huynh di Indonesia yaitu berkaitan dengan pembuatan tembikar dan gerabah.
Bukan hanya itu, pada kebudayaan Sa Huynh juga ditemukan bekal kubur seperti manik-manik dan kapak. Ada juga gelas, wadah belanga, perunggu, gelang, dan beragam perhiasan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ciri khas dari kebudayaan Sa Huynh adalah terdapat pada hiasan, teknik pembuatan, serta bentuk hasil kebudayaan tersebut. Kebudayaan Sa Huynh ini memiliki karakteristik hiasan yang bisa juga ditemukan di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa ada interaksi dan pengaruh antara budaya Sa Huynh dengan penduduk Indonesia. Pada dasarnya, pengaruh kebudayaan ini di Indonesia sudah ada sejak zaman Neolitikum.
Bukti kebudayaan Sa Huynh ada sejak zaman Neolitikum adalah dengan ditemukannya tembikar di beberapa situs arkeologi Indonesia. Contohnya seperti di Serpong (Jawa Barat), Minanga Sipakko (Sulawesi Barat, dan Kendeng Lembu (Jawa Timur).
Kebudayaan Sa Huynh ini juga mengembangkan tradisi pembuatan gerabah beserta artefak-artefak lain yang terbuat dari besi. Teknik pembuatan gerabah pada saat itu berbeda-beda di setiap daerahnya.
ADVERTISEMENT
Tradisi pembuatan gerabah di Indonesia pada saat itu tersebar di beberapa wilayah. Antara lain di Anyer (Banten), Kramatjati (Jakarta), Leuwiliang (Bogor), Kompleks Kalumpang (Sulawesi Selatan), Buni (Bekasi), serta Kompleks Gilimanuk (Bali).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh kebudayaan Sa Huynh di Indonesia berkaitan dengan pembuatan gerabah dan tembikar. Bahkan hingga saat ini tradisi pembuatan gerabah masih berkembang di beberapa daerah yang ada di Indonesia. (DSI)