Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Perjanjian Giyanti Terhadap Jawa hingga Saat Ini
16 Juni 2024 20:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perjanjian Giyanti adalah perjanjian yang terjadi antara Kerajaan Mataram Islam dengan pihak VOC untuk menyelesaikan konflik yang sebelumnya menyebabkan politik cukup kacau. Pengaruh Perjanjian Giyanti terhadap Jawa adalah terpecahnya Kerajaan Mataram Islam menjadi dua kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Sosodoro dalam Karawitan Karaton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran Pasca Perjanjian Giyanti menyebutkan bahwa Perjanjian Giyanti menyebabkan Kerajaan Mataram Islam terbagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar pengaruh Perjanjian Giyanti terhadap Jawa, simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Apa itu Perjanjian Giyanti?
Sebelum membahas seputar pengaruh Perjanjian Giyanti terhadap Jawa, sebaiknya cari tahu dulu mengenai pengertian Perjanjian Giyanti. Perjanjian Giyanti dianggap sebagai tonggak penting bagi perjalanan sejarah Jawa.
Pasalnya, melalui Perjanjian Giyanti, konflik panjang antara Kerajaan Mataram Islam dan VOC akhirnya berakhir. Kala itu, pihak VOC ikut campur terhadap urusan kerajaan, sehingga menimbulkan pertikaian.
Melalui perjanjian tersebut, Kerajaan Mataram Islam akhirnya terbagi menjadi dua kekuasaan di bawah kepemimpinan Sunan Pakubuwana III serta Pangeran Mangkubumi.
ADVERTISEMENT
Sejarah Perjanjian Giyanti bermula dari Susuhunan Pakubuwana II mendapatkan jabatan sebagai raja Kerajaan Mataram Islam selanjutnya. Hal itu lantaran pihak VOC yang ikut campur dengan urusan kerajaan dan melantik Susuhunan Pakubuwana II, lalu memindahkan kerajaan dari Kartasura menuju Surakarta.
Akibatnya, terjadi konflik antara Susuhunan Pakubuwana II, Pangeran Mangkubumi, serta Raden Mas Said. Konflik tersebut juga disertai dengan keikutcampuran pihak VOC. Sayangnya, pada 1749, Susuhunan Pakubuwono II wafat. Hal itu membuat Pangeran Mangkubumi mengangkat dirinya menjadi penguasa Kerajaan Mataram Islam.
Situasi ini justru semakin panas saat pihak VOC mengangkat putra Pakubuwana II menjadi sultan, yakni Susuhunan Pakubuwana III. Situasi tersebutlah yang mendorong berlangsungnya Perjanjian Giyanti.
Pengaruh Perjanjian Giyanti Terhadap Jawa
Berlangsungnya Perjanjian Giyanti ini memberikan pengaruh bagi Jawa. Adapun sejumlah pengaruh Perjanjian Giyanti terhadap Jawa adalah:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai pengaruh Perjanjian Giyanti terhadap Jawa. [ENF]