Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Asosiatif dalam Sosiologi dan Bentuk-Bentuknya
24 Oktober 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Asosiatif adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan. Dalam hal ini, setiap individu atau kelompok melakukan interaksi dengan tujuan untuk memperoleh pandangan positif.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga disampaikan oleh Nur, Zakso, dan Salim dalam Interaksi Sosial Asosiatif Antar Anggota Komunitas Stand Up Comedy di Kota Pontianak bahwa interaksi sosial asosiatif bersifat mengarahkan pada persatuan.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu asosiatif, baca artikel ini sampai selesai.
Apa Itu Asosiatif?
Interaksi sosial terbagi menjadi dua jenis, yaitu disosiatif dan asosiatif. Disosiatif lebih mengarah pada perpecahan, sementara asosiatif menuju pada persatuan.
Jadi, asosiatif adalah suatu bentuk interaksi sosial yang dilakukan untuk mencapai kesatuan dan pandangan positif. Dalam hal ini, setiap individu atau kelompok melakukan kerja sama atau kontak positif untuk mencapai kesepahaman maupun kesatuan pandangan.
Proses asosiatif ini bersifat membangun serta memperkuat hubungan antarkelompok dan meningkatkan jaminan solidaritas sehingga dapat membentuk satu kesatuan yang solid.
ADVERTISEMENT
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif
Proses asosiatif mendorong adanya kerja sama antarindividu. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran untuk menyelesaikan masalah bersama dan mencapai hal positif.
Adapun bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif adalah.
1. Akomodasi
Salah satu bentuk interaksi sosial asosiatif adalah akomodasi, yaitu proses penyesuaian yang dilakukan oleh individu atau kelompok ketika terdapat konflik antaranggota.
Tujuan dari akomodasi adalah untuk membantu menyelesaikan masalah, menyeimbangkan interaksi sosial, dan mengatasi ketegangan antarindividu maupun kelompok.
2. Kerja Sama
Bentuk interaksi sosial asosiatif berikutnya adalah kerja sama, yaitu suatu usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama sendiri akan terbentuk apabila setiap individu melakukan interaksi.
Dengan melakukan kerja sama yang positif, setiap individu bisa mencapai kerukunan atau gotong royong serta mendorong adanya kerja sama yang bersifat menguntungkan, seperti jual beli dan bisnis.
ADVERTISEMENT
3. Akulturasi
Berikutnya, bentuk asosiatif adalah akulturasi, yakni proses sosial yang timbul akibat adanya interaksi antara budaya lokal dan budaya asing. Proses akulturasi ini terjadi tanpa adanya kerugian budaya.
Di sisi lain, akulturasi justru mendorong generasi muda untuk lebih menerima budaya lokal melalui masuknya budaya asing. Pasalnya, banyak anak muda yang cenderung tergoda terhadap budaya asing.
4. Asimilasi
Bentuk interaksi sosial asosiatif yang terakhir adalah asimilasi. Bentuk asosiatif ini merupakan proses sosial yang dilakukan untuk mempersempit perbedaan antarindividu maupun kelompok.
Tujuan dari asimilasi adalah untuk menguatkan kesatuan antarindividu dan kelompok, mencapai kesatuan tindakan, proses mental, dan sikap dengan menghormati kepentingan bersama.
Demikian penjelasan terkait apa itu asosiatif dan bentuk-bentuknya. [ENF]