Pengertian, Dampak, dan Contoh Budaya Patriarki

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
14 Juni 2023 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Budaya Patriarki. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Budaya Patriarki. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budaya patriarki adalah sistem sosial yang memandang laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama sekaligus mendominasi peran kepemimpinan. Di zaman sekarang, pembahasan mengenai patriarki selalu hangat dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Power Perempuan dalam Mencegah Kekerasan Seksual, kata "patriarki" adalah perkembangan dari kata "patriarkat" yang berarti memberikan tempat untuk peran laki-laki sebagai penguasa tunggal, sentral, bahkan segalanya.
Kini, patriarki sering menjadi pembahasan karena banyak perempuan merasa dirugikan dengan adanya pemikiran satu ini. Untuk mengetahui pengertian, dampak, dan contoh dari budaya patriarki, simak uraian berikut.

Apa yang Dimaksud Budaya Patriarki?

Ilustrasi Budaya Patriarki. Sumber: Unsplash
Patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama serta mendominasi berbagai peran. Secara tersirat, budaya patriarki melambangkan hak istimewa laki-laki serta menempatkan posisi perempuan di bawah laki-laki.
Menurut pandangan patriarki, laki-laki mempunyai hak istimewa. Tak hanya dalam ranah personal, tetapi juga dalam ranah yang lebih luas. Misalnya, ekonomi, sosial, hukum, pendidikan, hingga partisipasi politik.
ADVERTISEMENT

Dampak Budaya Patriarki

Ilustrasi Budaya Patriarki. Sumber: Unsplash
Adanya budaya patriarki tentu tidak bisa terus dilestarikan. Pasalnya, hal tersebut akan menyebabkan ketimpangan gender, antara lain:

1. Marginalisasi

Marginalisasi adalah proses peminggiran akibat jenis kelamin dan menyebabkan kemiskinan. Asumsi gender menjadi salah satu cara untuk memarjinalkan seseorang atau kelompok.

2. Subordinasi

Subordinasi adalah anggapan atau penilaian bahwa sebuah peran yang dilakukan satu jenis gender lebih rendah daripada gender lain. Perempuan dianggap mempunyai tanggung jawab di urusan reproduksi dan domestik, sedangkan laki-laki di urusan publik dan produksi.

3. Strereotip

Stereotip, pelabelan, atau penandaan adalah sifat negatif yang mengakibatkan ketidakadilan di masyarakat. Sikap ini digunakan untuk membenarkan sebuah tindakan yang dilakukan suatu kelompok pada kelompok lainnya.

4. Kekerasan

Kekerasaan dapat terjadi dalam bentuk fisik maupun non fisik yang dilakukan salah satu gender atau institusi terhadap gender lainnya.
ADVERTISEMENT

5. Beban Ganda

Beban ganda terjadi ketika salah satu gender mempunyai beban pekerjaan yang lebih banyak daripada gender lainnya.

Contoh Budaya Patriarki

Ilustrasi Budaya Patriarki. Sumber: Unsplash
Adapun contoh dari budaya patriarki adalah sebagai berikut:

1. Dalam Rumah Tangga

Perempuan kerap dituntut mengerjakan segala pekerjaan rumah. Apabila tidak mampu, ia dapat dikucilkan. Hal ini berbeda dengan laki-laki yang tidak dituntut demikian.

2. Dalam Ranah Pekerjaan

Terdapat beberapa profesi yang didominasi oleh laki-laki karena meragukan kemampuan perempuan. Misalnya, pilot atau arsitek.

3. Dalam Ranah Politik

Perempuan sering dituntut agar tidak ikut berpartisipasi dalam politik dan pemerintahan.
Itu dia sekilas penjelasan mengenai budaya patriarki yang banyak terjadi di negeri ini.(LAU)