Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Bentuk Konflik Sosial yang Perlu Diketahui
8 Oktober 2023 23:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik berarti perselisihan, percekcokan, pertentangan. Sedangkan, sosial artinya berkenaan dengan masyarakat. Singkatnya, konflik sosial adalah suatu perselisihan yang terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Simak pembahasan lebih lanjut mengenai pengertian dan bentuk konflik sosial yang perlu diketahui melalui artikel di bawah ini.
Pengertian Konflik Sosial
Menurut Taquiri dan Davis, konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang terjadi di berbagai keadaan. Konflik terjadi karena adanya kontroversi, ketidaksetujuan, serta pertentangan antara dua belah pihak atau lebih.
Berdasarkan buku Get Succes UN Sosiologi karya Neni Nurmayanti, konflik sosial dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri yang dimiliki oleh individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan tersebut menyangkut pada beberapa hal, yaitu ciri fisik, pengetahuan, kepandaian, adat istiadat, dan keyakinan.
Bentuk Konflik Sosial
Konflik sosial dibagi menjadi beberapa bentuk oleh para ahli. Namun, secara garis besar, berikut adalah 6 bentuk konflik sosial yang ada di masyarakat.
ADVERTISEMENT
1. Konflik Personal
Konflik personal terjadi karena adanya perbedaan sikap, perilaku, pandangan, serta kepentingan antara individu satu dan individu lainnya.
2. Konflik Kelompok
Konflik kelompok bisa terjadi karena adanya pertentangan dan persaingan dalam memperebutkan sesuatu yang dianggap berharga atau penting.
3. Konflik Organisasi
Konflik organisasi biasanya akan terjadi karena adanya perbedaan visi, misi, tujuan, serta strategi dalam mencapai suatu hal.
4. Konflik Kelas
Konflik ini terjadi antara satu kelas dan kelas lainnya karena adanya perbedaan dan ketidaksetaraan politik, budaya, dan ekonomi.
5. Konflik Rasial
Konflik rasial atau konflik ras terjadi karena adanya prasangka atau diskriminasi berdasarkan warna kulit, asal-usul, serta etnisitas.
6. Konflik Agama
Konflik antaragama biasanya terjadi karena adanya perbedaan dalam hal keyakinan, doktrin, nilai-nilai, serta ritual.
Konflik sosial tidak terlepas dari dampak positif dan negatif. Dampak positif konflik sosial, antara lain mampu mendorong perubahan sosial agar jauh lebih baik, meningkatkan solidaritas suatu kelompok, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, dampak negatif dari konflik sosial adalah dapat menimbulkan kerusakan fisik dan psikis, mengganggu stabilitas sosial, dan menghambat pembangunan.
Konflik merupakan hal yang biasa terjadi di kalangan masyarakat. Namun, konflik sosial akan berkembang menjadi kekerasan jika tidak ada upaya dalam pengelolaannya.
Demikian adalah pengertian dan bentuk konflik sosial yang perlu diketahui. (SP)