Pengertian dan Contoh Wilayah Nodal di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2023 22:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi wilayah nodal di Indonesia. Sumber itu: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi wilayah nodal di Indonesia. Sumber itu: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam wilayah yang memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. Salah satu wilayah yang menjadi fokus utama dalam pembangunan dan urbanisasi adalah wilayah nodal.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks Indonesia, Jabodetabek adalah salah satu contoh wilayah nodal yang menonjol.
Artikel ini akan membahas tentang pengetian dan contoh wilayah nodal di Indonesia. Mari simak ulasannya hingga tuntas.

Mengenal Contoh Wilayah Nodal di Indonesia

ilustrasi wilayah nodal di Indonesia. Sumber foto: Unsplash
Mengutip buku Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, wilayah nodal adalah salah satu konsep wilayah fungsional atau sistem yang sederhana karena memandang suatu wilayah secara dikotomis (terbagi atas dua bagian).
Wilayah nodal, juga dikenal sebagai wilayah metropolitan, merupakan kawasan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, perdagangan, transportasi, dan aktivitas sosial.
Umumnya, wilayah ini memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi dan menjadi magnet bagi penduduk dari daerah sekitarnya.
Wilayah nodal juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai fasilitas infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, pusat perbelanjaan, perguruan tinggi, serta pusat pemerintahan dan industri.
ADVERTISEMENT

Contoh Wilayah Nodal di Indonesia

Salah satu contoh wilayah nodal di Indonesia adalah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi)
Terletak di Pulau Jawa, Jabodetabek berfungsi sebagai pusat aktivitas ekonomi, politik, dan sosial.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat dan tingkat urbanisasi yang tinggi telah menyebabkan Jabodetabek menjadi kawasan yang padat penduduk.
Kota Jakarta adalah inti dari wilayah nodal sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Berbagai sektor ekonomi berkembang pesat di Jakarta, seperti keuangan, perdagangan, industri, dan teknologi.
Selain itu, wilayah Jakarta juga memiliki banyak universitas dan lembaga pendidikan tinggi ternama.
Sementara Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi merupakan kota satelit yang mengelilingi Jakarta dan secara ekonomi terintegrasi dengan ibu kota.
ADVERTISEMENT
Para pekerja yang tinggal di kota satelit ini sering berkendara ke Jakarta untuk bekerja setiap harinya.
Wilayah nodal ini memang dilengkapi dengan sistem transportasi massal yang terus berkembang, seperti KRL Commuter Line dan MRT Jakarta.
Tidak heran kalau Jabodetabek memiliki sejumlah sarana transportasi dan infrastruktur yang mendukung pergerakan orang dan barang.
Bandara internasional, jalur kereta api, tol, dan jaringan angkutan umum juga menjadi beberapa contoh fasilitas yang memperlancar mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi di wilayah ini.

Permasalahan Wilayah Nodal

Meskipun memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, wilayah nodal juga menghadapi sejumlah permasalahan serius.
Beberapa di antaranya adalah kemacetan lalu lintas, polusi udara, tekanan urbanisasi, dan ketimpangan sosial-ekonomi antara pusat dan pinggiran wilayah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang bijaksana untuk mengatasi tantangan ini.
Wilayah nodal, seperti Jabodetabek, memegang peran krusial dalam membentuk wajah Indonesia modern, antara lain sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial, wilayah nodal menjadi daya tarik bagi penduduk dan investasi.
Namun, tantangan seperti mobilitas yang padat dan dampak lingkungan perlu diatasi untuk menjaga keberlanjutan dan keseimbangan wilayah ini. (AZS)