Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Penjelasan Sosialisasi Represif
6 Mei 2023 22:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sosialisasi represif adalah sosialisasi yang menekankan pada pemberian sanksi atau hukuman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pengantar Sosiologi Politik oleh Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, sosialisasi represif merupakan sosialisasi yang lengkap dengan seperangkat sanksi apabila pihak yang terisolasi melakukan suatu pelanggaran.
Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai sosialisasi represif, simak artikel ini.
Pengertian dan Ciri Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif adalah proses sosialisasi dengan adanya hukuman pada individu yang melanggar suatu norma. Proses sosialisasi represif lebih berfokus pada pengawasan ketat atau pemberian hukuman pada setiap pelanggaran.
Terdapat berbagai ciri-ciri dari sosialisasi represif. Beberapa di antaranya, yaitu:
Sosialisasi Represif di Bidang Politik
Umumnya, sosialisasi represif dilaksanakan pada bidang politik demi mencapai kesamaan perilaku, orientasi, maupun sikap politik warga negara.
ADVERTISEMENT
Penguasa akan melaksanakan sosialisasi jenis ini dengan alasan stabilitas politik, pendidikan politik, maupun kesatuan dan persatuan politik.
Sementara, agen sosialisasi politik akan berpusat pada pemerintah dengan memakai kekuatan politik yang dianggap sah di mata sistem politik yang berlaku.
Namun, proses sosialisasi yang demikian memandang perbedaan pemikiran, orientasi, maupun kepentingan di antara pemerintah dan rakyat sehingga merupakan sebuah pembangkangan atau makar.
Contoh Sosialisasi Represif di Masyarakat
Selain itu, di masyarakat terdapat banyak sekali contoh mengenai sosialisasi represif. Beberapa di antaranya, yaitu:
1. Hukuman Karyawan
Semua pekerjaan tentu mempunyai aturan yang harus dipatuhi. Misalnya, tentang jam masuk kerja.
Apabila karyawan terlambat datang, ia sudah melanggar peraturan sehingga bos berhak memberikan surat peringatan maupun hukuman tertentu.
ADVERTISEMENT
2. Denda Angsuran
Dalam angsuran tentu terdapat jatuh tempo untuk melunasinya. Apabila lebih dari batas waktu tersebut, pengangsur akan dikenakan denda yang merupakan sanksi keterlambatan pembayaran.
3. Pelanggaran UU
Undang-undang merupakan pedoman yang mengatur mengenai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Apabila terdapat warga yang melanggar aturan tersebut, ia akan mendapat sanksi yang bisa berupa denda administratif maupun hukuman penjara.
Itu dia sekilas penjelasan mengenai sosialisasi represif dan contohnya di masyarakat. Dengan mengetahuinya, diharapkan bisa menambah pengetahuan bersama. (LAU)