Konten dari Pengguna

Pengertian Flexing dalam Bahasa Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Maret 2023 18:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kebiasaan Flexing. Foto: dok. freestocks (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kebiasaan Flexing. Foto: dok. freestocks (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Flexing dikenal sebagai istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang suka memamerkan kepemilikannya. Bagi Anda yang penasaran pengertian flexing dalam bahasa Indonesia, mari kita simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Pengertian Flexing dalam Bahasa Indonesia dan Dampaknya

Ilustrasi Kebiasaan Flexing. Foto: dok. Mathieu Stern (Unsplash)
Dalam keseharian tak jarang kita menemukan orang-orang dengan sifat, sikap dan kebiasaan yang beragam. Hal tersebut membuat manusia menjadi unik sehingga lebih mudah dikenali.
Namun rupanya terdapat pula sifat-sifat negatif yang seharusnya dihindari sebaik mungkin. Salah satunya adalah sifat pamer.
Saat ini, pamer banyak disebut dengan istilah bahasa Inggris yaitu flexing. Dalam buku berjudul Outer Beauty Vs Inner Beauty yang disusun oleh Ramona Napitupulu, SS (2022: 27) disebutkan bahwa istilah flexing yang bermakna pamer ini sebenarnya merupakan bahasa slang atau bahasa gaul.
Masih dalam buku yang sama dijelaskan bahwa arti flexing yang pertama dan paling populer adalah pamer, menertawakan, membual.
Definisi flexing lainnya adalah kebiasaan menyombongkan diri terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak perlu begitu dibangga-banggakan. Tak jarang orang tersebut akan berbohong tentang pencapaian atau membesar-besarkan kebenaran. Flexing dapat dilakukan di mana saja, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Flexing dapat terjadi karena berbagai hal. Mulai dari merasa rendah diri, tekanan sosial yang cukup besar, masalah kepribadian, hingga hanya untuk mencari perhatian dari orang-orang sekitar.
Kebiasaan flexing sebaiknya dihindari sebab dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif bagi diri sendiri. Kebiasaan flexing ini dapat membuat seseorang mengalami kesulitan untuk mendapatkan teman hingga sikap memaksakan keadaan.
Hal tersebut tentu berbahaya karena dapat memicu adanya tindak kejahatan seperti penipuan, pencurian, perampasan barang hanya untuk memenuhi keinginan pribadinya. Maka dari itu, kita perlu berhati-hati dalam bergaul dan bersosialisasi agar tidak merasakan dampak buruk tersebut.
Tenang saja, flexing dapat dihindari dengan beberapa cara mudah, yaitu dengan melakukan kontrol diri sebaik mungkin, menghindari paparan media sosial yang terlalu berlebihan, dan coba untuk berhenti mencari validasi dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan ringkas tentang pengertian flexing dalam bahasa Indonesia yang menarik untuk diketahui. Pilihlah teman sebaik mungkin agar Anda terhindar dari toxic friendship, ya! (DAP)