Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Konsiliasi, Karakteristik, dan Contohnya
15 Juni 2023 23:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dinamika sosial masyarakat, konflik antar anggota masyarakat memiliki potensi untuk diselesaikan dengan berbagai cara, salah satunya konsiliasi.
ADVERTISEMENT
Konsiliasi adalah langkah yang digunakan dalam situasi di mana terdapat perbedaan pendapat atau konflik antara dua individu atau kelompok yang sulit diatasi secara langsung.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang konsiliasi beserta karakteristik dan contohnya, simak pembahasannya di sini.
Mengenal Karakteristik Konsiliasi
Mengutip buku Mengenal Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa Konstruksi, konsiliasi adalah proses penyelesaian konflik yang melibatkan pihak ketiga yang netral dan tidak memihak, yang bertujuan untuk membantu pihak-pihak yang terlibat dalam konflik mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan memuaskan.
Terdapat beberapa karakteristik dalam pelaksanaan konsiliasi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik utama dalam konsiliasi.
1. Melibatkan Pihak Ketiga
Konsiliasi melibatkan pihak ketiga yang netral. Penengah konsiliasi tidak memiliki kepentingan pribadi dalam konflik tersebut dan tidak memihak kepada salah satu pihak.
ADVERTISEMENT
Hal ini penting agar penengah dapat memfasilitasi dialog yang adil dan seimbang antara pihak-pihak yang terlibat.
2. Saling Menguntungkan
Konsiliasi didasarkan pada prinsip kesepakatan yang saling menguntungkan. Dalam proses konsiliasi, penengah bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak yang terlibat dalam konflik.
Penengah bekerja secara netral dan objektif, berusaha untuk menemukan solusi yang dapat meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.
Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan konfrontatif atau kompetitif, di mana pihak-pihak berusaha untuk memenangkan konflik dengan merugikan pihak lain.
3. Komunikasi dan Dialog
Konsiliasi melibatkan komunikasi dan dialog yang terbuka. Penengah konsiliasi berfungsi sebagai mediator antara pihak-pihak yang terlibat, memfasilitasi pertukaran pandangan, kepentingan, dan kebutuhan.
Melalui dialog yang konstruktif, pihak-pihak dapat mencari pemahaman bersama, membangun kepercayaan, dan menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
ADVERTISEMENT
Contoh Konsiliasi
Contoh konkret konsiliasi adalah dalam situasi konflik antara dua karyawan di tempat kerja.
Misalnya ketika ada dua karyawan yang memiliki perbedaan pendapat yang menyebabkan ketegangan dan ketidakharmonisan dalam tim.
Manajer dapat memanggil seorang mediator konsiliasi untuk membantu memfasilitasi dialog antara kedua karyawan tersebut.
Mediator akan mendengarkan kedua belah pihak, mengidentifikasi masalah inti, dan membantu mencari solusi yang saling menguntungkan.
Pada dasarnya, konsiliasi adalah proses penyelesaian konflik yang melibatkan pihak ketiga yang netral.
Karakteristik konsiliasi meliputi keterlibatan pihak ketiga netral, prinsip kesepakatan yang saling menguntungkan, dan komunikasi terbuka. Contohnya bisa bervariasi. Mulai dari penyelesaian konflik di tempat kerja hingga konflik antara negara-negara. (AZS)