Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Laissez-Faire dan Sejarahnya
1 Oktober 2023 23:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ekonomi merupakan salah satu pilar penting kehidupan saat ini. Dalam perkembangannya ada banyak pemikiran dan ideologi mengenai ekonomi. Salah satunya adalah pemikiran klasik laissez-faire.
ADVERTISEMENT
Laissez-faire adalah sebuah pemikiran yang berasal dari bahasa Prancis, yang memiliki arti biarkan apa adanya. Doktrin ini sudah ada sejak abad ke-18.
Simak pembahasan mengenai pengertian Laissez-faire beserta sejarahnya dalam ulasan di bawah ini.
Pengertian Laissez-Faire
Dikutip dari buku Strategi Memperbaiki Ekonomi Umat Islam karya H. Syukuri Umar (2020), ekonomi merupakan cabang ilmu yang menyelidiki soal pemenuhan keperluan jasmaniah manusia dalam arti mencari keuntungan atau mengadakan penghematan.
Ada beberapa pendapat yang membahas mengenai definisi ekonomi. Salah satunya yang dikemukakan oleh Adam Smith, yang menganut pendapat perdagangan bebas atau dikenal sebagai pemikiran Laissez-faire.
Laissez-faire adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa seseorang boleh berbuat sekehendak hatinya. Doktrin ini muncul pada abad ke-18 yang isinya menolak segala bentuk intervensi pemerintah dalam urusan bisnis dan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Para penganut doktrin ini percaya bahwa pasar bebas tanpa regulasi pemerintah akan menghasilkan kesejahteraan maksimal bagi seluruh masyarakat.
Sejarah Doktrin Laissez-faire
Laissez-faire berkembang bersamaan dengan paham liberalisme klasik yang menekankan nilai kebebasan individu sebagai hak asasi manusia.
Salah satu tokoh yang mempengaruhi doktrin ini adalah Adam Smith, seorang ekonom dan filsuf asal Skotlandia yang dikenal sebagai bapak ekonomi modern.
Dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, Smith mengemukakan konsep "the invisible hand" atau "tangan tak terlihat" yang mengatur mekanisme pasar secara alami tanpa campur tangan pemerintah.
Doktrin laissez-faire juga didukung oleh para ekonom dan filsuf lainnya seperti David Ricardo, Jean-Baptiste Say, dan Frederic Bastiat. Mereka berpendapat bahwa intervensi pemerintah dalam ekonomi akan menyebabkan distorsi, inefisiensi, dan ketidakadilan.
ADVERTISEMENT
Para ekonom tersebut juga mengkritik praktik proteksionisme, monopoli, dan korupsi yang merugikan kepentingan umum. Namun, doktrin laissez-faire juga menuai banyak kritik dan kontroversi.
Beberapa masalah yang timbul akibat penerapan doktrin ini antara lain adalah ketimpangan sosial, eksploitasi buruh, krisis ekonomi, dan kerusakan lingkungan.
Oleh karena itu, beberapa bentuk campur tangan pemerintah dianggap perlu untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam masyarakat.
Demikian pembahasan mengenai definisi laissez-faire beserta sejarah kemunculan doktrin tersebut.
Kesimpulannya, pengertian Laissez-faire adalah doktrin dalam ekonomi yang mengedepankan kebebasan masing-masing individu. (WWN)