Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Pengendalian Sosial Persuasif beserta Contohnya
27 September 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengendalian sosial persuasif adalah bentuk pengendalian yang dilakukan dengan mengajak atau membujuk orang lain. Adanya pengendalian persuasif ini dapat membantu masyarakat secara perlahan untuk kembali ke tatanan yang sesuai norma dan aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu sangat membantu masyarakat untuk menjalani kehidupan sesuai dengan aturan yang ada. Bahkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat dapat terminimalisir.
Dikutip dari buku Pasti Bisa Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X karya Tim Ganesha Operation, berikut ini penjelasan lengkap tentang pengendalian sosial yang bersifat persuasif.
Pengendalian Sosial Persuasif
Pengendalian sosial persuasif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara mengajak atau membimbing masyarakat. Tujuannya agar masyarakat bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Biasanya pengendalian sosial dengan cara persuasif ini diterapkan pada masyarakat yang relatif tentram. Tentunya masyarakat tersebut dapat menjalankan nilai sosial dan norma yang sudah menyatu dalam dirinya.
Selain itu, cara persuasif ini juga menekankan pada segi nilai pengetahuan dan nilai sikap. Sehingga masyarakat yang menjadi individu yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Pengendalian ini lazimnya dilakukan dengan cara menasihati, mengajak, atau membimbing masyarakat agar berperilaku sesuai nilai dan norma sosial. Sehingga dapat meminimalisir adanya kejahatan dan hal lainnya yang dapat mengganggu masyarakat lain.
Hal ini juga yang membuat pengendalian sosial persuasif sering disebut dengan pengendalian sosial secara lisan. Karena memang menggunakan cara mengajak, menasihati dan membimbing masyarakat.
Contoh Pengendalian Sosial yang Bersifat Persuasif
Ada banyak contoh pengendalian sosial yang bersifat persuasif dalam kehidupan. Misalnya seorang ayah yang memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anaknya yang tidak sholat dan memilih menonton televisi.
Kemudian ayah tersebut memberikan pengertian bahwa meninggalkan sholat adalah perbuatan dosa. Melalui sholat, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan membina diri menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Contohnya lainnya yaitu seorang ibu yang menasihati anaknya agar tidak tawuran. Karena tawuran merupakan kegiatan yang sangat merugikan, baik merugikan diri sendiri hingga merugikan orang lain.
Kesimpulannya, pengendalian sosial persuasif adalah bentuk pengendalian dengan membujuk atau mengajak orang lain. Contoh pengendalian sosial ini juga dapat dengan mudah ditemui dalam kehidupan masyarakat. (DSI)