Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional dan Contohnya
18 November 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi tradisional umumnya diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil ekonomi berupa pertanian. Tujuan utama sistem ekonomi ini adalah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya.
Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Mengutip laman repositori.kemdikbud.go.id, berikut ini pengertian sistem ekonomi tradisional.
Sistem Ekonomi Tradisional adalah suatu tanggapan aktif manu- sia-manusia pendukung suatu kebudayaan terhadap alam lingkungan- nya, dalam· usaha memenuhi tuntutan kebutuhannya sesuai dengan pola pelaksanaan yang sifatnya tradisional.
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem perekonomian yang sangat bergantung pada adat istiadat, kebiasaan, dan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Dalam sistem ini, kegiatan ekonomi lebih bersifat subsisten, artinya produksi barang dan jasa ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, bukan untuk dijual secara besar-besaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem ekonomi tradisional semakin terpinggirkan.
ADVERTISEMENT
Modernisasi dan industrialisasi membuat banyak masyarakat beralih ke sistem ekonomi pasar. Namun, di beberapa daerah, terutama di daerah-daerah terpencil, sistem ekonomi tradisional masih tetap bertahan.
Contoh Sistem Ekonomi Tradisional
Berikut adalah contoh sistem ekonomi tradisional di Indonesia.
Masyarakat Suku Pedalaman
Suku-suku yang hidup di pedalaman hutan seringkali masih menerapkan sistem ekonomi tradisional. Mereka berburu, meramu, dan bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Petani Tradisional
Petani di desa-desa yang masih menggunakan cara-cara bertani tradisional juga termasuk dalam sistem ekonomi ini. Mereka mengolah lahan dengan menggunakan peralatan sederhana dan mengandalkan tenaga manusia.
Nelayan Tradisional
Nelayan yang menggunakan perahu kecil dan alat tangkap sederhana untuk menangkap ikan juga dapat digolongkan sebagai pelaku ekonomi tradisional.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi tradisional .
ADVERTISEMENT
Berbasis Komunitas
Kegiatan ekonomi dilakukan secara bersama-sama oleh anggota komunitas.
Teknologi Sederhana
Alat-alat yang digunakan dalam produksi masih sangat sederhana dan umumnya terbuat dari bahan alami.
Pembagian Kerja Sederhana
Pembagian tugas dalam produksi biasanya berdasarkan jenis kelamin dan usia.
Orientasi pada Kebutuhan
Produksi lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan.
Pertukaran Barang
Sistem barter masih sering digunakan dalam transaksi.
Pengaruh Adat Istiadat
Semua kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya.
Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun efisiensi dan produktivitasnya rendah, sistem ini memiliki nilai-nilai sosial dan budaya yang penting.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pemahaman terhadap sistem ekonomi tradisional dapat memberikan inspirasi untuk menciptakan model pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Demikian penjelasan dari pengertian sistem ekonomi tradisional. (Pau)
ADVERTISEMENT