Konten dari Pengguna

Pengertian Teori Fasilitasi Menurut Para Ahli

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Oktober 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Fasilitasi. Pexels/RDNE Stock project
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Fasilitasi. Pexels/RDNE Stock project
ADVERTISEMENT
Teori fasilitasi adalah salah satu konsep penting dalam bidang psikologi sosial yang membahas bagaimana kehadiran orang lain dapat mempengaruhi kinerja individu.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, teori fasilitasi berkaitan dengan bagaimana seseorang cenderung menunjukkan performa yang lebih baik atau lebih buruk ketika ada orang lain yang mengawasi atau berada di sekitarnya.

Pengertian Teori Fasilitasi

Ilustrasi Teori Fasilitasi. Pexels/Yan Krukau
Berikut ini merupakan beberapa pengertian teori fasilitasi menurut ahli.

1. Norman Triplett (1898)

Norman Triplett adalah salah satu pelopor teori fasilitasi. Ia menemukan bahwa kehadiran orang lain dapat meningkatkan performa individu, terutama dalam tugas-tugas yang bersifat sederhana dan kompetitif.
Penelitiannya pada pembalap sepeda menunjukkan bahwa peserta yang berkompetisi langsung dengan orang lain lebih cepat dibandingkan yang bersaing melawan waktu. Triplett menyebut ini sebagai efek "fasilitasi sosial."

2. Robert A. Baron dan Donn Byrne (2004)

Dikutip dari buku Social Psychology: Understanding Human Interaction, Baron dan Byrne, 2004:122, menjelaskan bahwa teori fasilitasi sosial adalah kondisi di mana kehadiran orang lain memengaruhi kinerja seseorang.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan bahwa kehadiran penonton atau rekan kerja bisa mempercepat performa pada tugas yang sudah dikuasai, namun bisa menurunkan performa pada tugas yang baru atau kompleks.

3. Robert Zajonc (1980)

Robert Zajonc mengembangkan konsep ini lebih lanjut dengan menjelaskan bahwa kehadiran orang lain meningkatkan "arousal" atau gairah psikologis, yang berdampak pada kinerja.
Dikutip dari buku The Theory of Social Facilitation, Zajonc, 1980:94, menyatakan bahwa teori fasilitasi bekerja secara berbeda tergantung pada tingkat kesulitan tugas.
Tugas tersebut sederhana dan cenderung dipengaruhi secara positif, sementara tugas rumit justru terhambat oleh kehadiran orang lain.

Faktor yang Mempengaruhi Fasilitasi Sosial

Ilustrasi Teori Fasilitasi. Pexels/ICSA
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi munculnya fasilitasi sosial, seperti tingkat keterampilan individu dalam tugas yang sedang dilakukan dan kompleksitas tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Kehadiran orang lain meningkatkan "arousal" atau rangsangan fisiologis seseorang, yang kemudian dapat memperbaiki performa dalam tugas-tugas sederhana dan terlatih.
Sebaliknya, dalam tugas yang kompleks dan baru, kehadiran orang lain justru bisa menghambat performa karena menambah tekanan psikologis.

Aplikasi Teori Fasilitasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi Teori Fasilitasi. Pexels/THE MACDUFFIE SCHOOL
Dalam kehidupan sehari-hari, teori fasilitasi dapat dilihat dalam berbagai situasi, seperti kompetisi olahraga, presentasi di depan umum, hingga saat bekerja dalam tim.
Kehadiran orang lain bisa menjadi pendorong bagi sebagian orang untuk menunjukkan performa terbaik mereka. Dampak positif dari fasilitasi sosial dapat lebih terasa ketika individu merasa kompeten dan percaya diri dalam tugas yang diberikan.
Teori fasilitasi menggambarkan bagaimana kehadiran orang lain dapat mempengaruhi kinerja individu dalam berbagai situasi. Konsep ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian dan diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Memahami teori ini membantu menjelaskan mengapa seseorang bisa tampil lebih baik atau lebih buruk saat berada dalam pengawasan orang lain. (Iqbal)