Konten dari Pengguna

Penggagas Rapat Raksasa di Lapangan Ikada dan Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
23 Desember 2023 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Penggagas Rapat Raksasa di Lapangan Ikada. Sumber : Dimitri Dim/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Penggagas Rapat Raksasa di Lapangan Ikada. Sumber : Dimitri Dim/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Rapat raksasa di Lapangan Ikada terjadi pada 19 September 1945. Penggagas rapat raksasa di Lapangan Ikada adalah kalangan pemuda yang tergabung dalam suatu komite.
ADVERTISEMENT
Lantas apa nama komite tersebut dan bagaimana sejarah singkatnya? Simak penjelasan di bawah ini!

Penggagas Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Ilustrasi : Penggagas Rapat Raksasa di Lapangan Ikada. Sumber : Tom Fisk/Pexels.com
M. Habib Mustopo dalam buku berjudul Sejarah : SMA Kelas XII, menjelaskan bahwa Rapat raksasa di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) ini dipelopori oleh para pemuda yang tergabung dalam Komite van Aksi di Jalan Menteng 31.
Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) sekarang menjadi tempat berdirinya Monas atau Monumen Nasional.
Rapat raksasa ini menjadi pertemuan pertama kalinya antara rakyat Indonesia dengan pemerintah Indonesia. Saat itu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, serta beberapa menteri menemui rakyat secara langsung.
Adapun Komite Van Aksi yang beranggotakan pemuda menggalang kekuatan rakyat serta menginisiasi Rapat Raksasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akhirnya mereka berhasil menyakinkan, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, serta beberapa menteri dengan mempertimbangkan berbagai risiko tidak terduga.
Sedangkan tujuan dari rapat Raksasa di Lapangan Ikada adalah agar para pemimpin RI dapat berbicara di hadapan rakyat untuk menegaskan bahwa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya.

Sejarah Singkat Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Setelah proklamasi kemerdekaan, terjadi bentrokan antara penguasa militer Jepang dan pemuda Indonesia. Jepang kala itu belum mau angkat kaki dan menyerahkan status quo Indonesia kepada Sekutu.
Beberapa pemuda, mulai Chaerul Saleh, Sukarni, Adam Malik, serta AM Hanafi sangat cemas saat mendengar tentara Sekutu juga berencana membentuk markas yang besar di Jakarta.
Kecemasan kian semakin menguat, setelah sebulan sesudah peristiwa proklamasi tidak terlihat perubahan nyata di Indonesia. Alasan inilah kenapa pemuda Komite Van Aksi mengadakan Rapat Raksasa di Lapangan Ikada.
ADVERTISEMENT
Pada 19 September 1945, Lapangan Ikada pada waktu itu sudah dipadati massa dengan membawa berbagai senjata tajam.
Tampak pula pasukan Jepang dengan bayonet terhunus di samping tank-tanknya. Mobil presiden dan wakil presiden ditahan sebentar oleh komandan penjaga sebelum memasuki lapangan,
Usai terjadi pembicaraan singkat, selanjutnya diperbolehkan meneruskan perjalanan. Presiden Soekarno langsung menuju panggung dan berpidato secara singkat.
Presiden Soekarno meminta kepercayaan juga dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah dengan jalan mematuhi perintah juga tunduk kepada disiplin.
Selanjutnya massa diperintahkan untuk membubarkan diri dengan tenang. Rapat raksasa tersebut hanya berlangsung kurang lebih 5 menit saja dan para anggota rapat langsung membubarkan diri.
Demikianlah penjelasan tentang penggagas rapat raksasa di Lapangan Ikada dan sejarah singkatnya. Semoga membantu! (Ek)
ADVERTISEMENT