Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Peninggalan Daendels yang Masih Bisa Dirasakan Manfaatnya sampai Sekarang
11 Maret 2024 21:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walaupun jalan tersebut masih ada dan mempunyai manfaat hingga saat ini (11/3), fakta kelam sejarah pembangunannya tidak dapat terlepas dari sejarah bangsa. Pada masa pembangunannya, banyak rakyat yang mengalami penderitaan akibat kerja rodi.
Peninggalan Daendels yang Masih Bisa Dirasakan Manfaatnya
Daendels merupakan nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pernah memerintah saat Belanda menjajah Indonesia. Kala itu, Daendels melakukan berbagai macam kebijakan sehingga meninggalkan jejak fisik yang nyata bagi Indonesia.
Salah satu peninggalan Daendels yang masih bisa dirasakan manfaatnya sampai sekarang adalah Jalan Raya Anyer Panarukan. Jalan tersebut terbentang dari Anyer, Banten sampai ke Panarukan, Jawa Timur.
Panjang jalan tersebut diperkirakan mencapai 1.000 km. Pada masa kini (11/3), jalan tersebut menjadi bagian dari Jalan Nasional dengan sejumlah rute. Rute-rutenya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Jalan tersebut menjadi prasarana penting bagi akomodasi dan transportasi di Pulau Jawa. Walaupun Jalan Anyer Panarukan masih memiliki manfaat dan ada sampai sekarang, kisah kelam dibalik pembangunannya selalu melekat dalam sejarah.
Kerja Rodi Pembangunan Jalan Raya Anyer Panarukan
Ketika memerintah Indonesia yang saat itu disebut Hindia Belanda, Daendels menerapkan kerja rodi. Mengutip dari buku Hafalan Materi IPS SD/MI Kelas 4, 5, 6, Amalia (2022: 212), Daendels menerapkan kerja paksa tanpa upah untuk membangun jalan.
Penjajah menerapkan kerja paksa pada masa itu dengan tujuan untuk menguasai rakyat di Pulau Jawa. Ketika melakukan kerja paksa, rakyat mendapat keharusan untuk membawa bekal sendiri.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Pulungan (2019: 198), Belanda tidak memberikan upah, makan, dan/atau minum. Kondisi itu akhirnya membuat banyak rakyat yang menderita kelaparan, sakit, hingga meninggal dunia.
Demikian menjadi jelas bahwa salah satu peninggalan Daendels yang masih bisa dirasakan manfaatnya sampai sekarang adalah Jalan Anyer Panarukan. Selain itu, jelas pula bahwa pembangunan jalan berlangsung dengan penerapan kerja paksa atau kerja rodi. (AA)