Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Penulis Kitab Negarakertagama, Karya Sastra yang Bersejarah
21 Desember 2023 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Penulis Kitab Negarakertagama. Sumber: Unsplash](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hj62rgy74r3ey9548ck252aw.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah oleh Tugiyono, dkk., Kitab Negarakertagama selesai ditulis pada 1365. Kitab ini mengungkapkan sejarah dan pemerintahan Kerajaan Majapahit sehingga menjadi karya sastra penting untuk menelusuri sejarah.
Lantas, siapa sebenarnya penulis Kitab Negarakertagama itu?
Mengenal Penulis Kitab Negarakertagama
Ada banyak sekali karya sastra yang lahir selama masa pemerintahan Hayam Wuruk di Kerajaan Majapahit. Salah satunya adalah Mpu Prapanca yang menjadi sosok penulis penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca menjadi sangat terkenal karena dapat menjadi sumber informasi mengenai kebesaran-kebesaran Majapahit.
Di dalamnya, terdapat kisah mengenai wilayah-wilayah kekuasaan Majapahit. Selain itu, dalam Kitab Negarakertagama juga dikisahkan mengenai kewajiban daerah kekuasaan untuk menyetorkan upeti.
ADVERTISEMENT
Adapun naskah Kakawin Negarakertagama terdiri dari 98 pupuh. Seluruh pembagian pupuh tersebut dibentuk dengan sangat rapi.
Isi dari setiap pupuh menceritakan mengenai pemujaan Prapanca terhadap raja. Misalnya, Prapanca memberi pujian pada nenek baginda raja yang berjuluk Rajapatni, yaitu Putri Gayatri, yang tertuang dalam Pupuh II-VI.
Putri Gayatri merupakan putri bungsu dari Sri Kertanagara yang berasal dari Singasari. Beliau bertindak sebagai penasihat utama pemerintahan.
Kemudian, dalam Pupuh VII, Prapanca menceritakan mengenai pemujaan terhadap Sri Rajasanagara, Raja Majapahit.
Tertulis sampai Pupuh XCV-XCVIII, berbagai kisah dituangkan oleh Mpu Prapanca. Pada pupuh terakhir, Mpu Prapanca menceritakan rasa bosannya tinggal di dusun sehingga bertapa ke lereng gunung.
Naskah Kakawin Negarakertagama bersifat pujian pada raja disusun bukan atas perintah Raja Hayam Wuruk, baik untuk pencitraan politik maupun legitimasi kekuasaan. Karya tersebut murni atas kehendak Mpu Prapanca untuk menghaturkan bakti pada sang raja.
ADVERTISEMENT
Selain Negarakertagama, Mpu Prapanca juga menjadi penulis Kitab Kakawin Niratha Prakretha. Kitab satu ini terdiri dari 13 pupuh yang ditulis menggunakan bahasa yang indah dan memikat.
Dalam Kitab Kakawin Niratha, terdapat berbagai ajaran kearifan yang bersifat transendental. Ajaran tersebut ditujukan pada manusia yang ingin terbebas dari neraka dan mencapai nirwana.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai penulis Kitab Negarakertagama, Mpu Prapanca.(LAU)