Penyebab Jatuhnya Kota Konstantinopel Tahun 1453

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2023 22:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Konstantinopel (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Konstantinopel (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai penyebab jatuhnya Kota Konstantinopel pada tahun 1453 merupakan hal yang dapat mengubah arah sejarah dan menandai akhir dari Kekaisaran Byzantium.
ADVERTISEMENT
Kota ini, yang sebelumnya dianggap tak tergoyahkan, akhirnya tunduk kepada pengepungan oleh Sultan Muhammad Al Fatih dari Kekhilafahan Utsmaniyah.

Penyebab Jatuhnya Kota Konstantinopel

ilustrasi konstantinopel (Pixabay)
Mengutip situs kemendagri.go.id, selama lebih dari satu milenium, Kota Konstantinopel memegang peran pusat bagi dunia Barat dan juga berfungsi sebagai benteng pertahanan Kristen melawan Islam.
Namun, pada akhirnya, sultan Usmani bernama Mehmet II, seorang pemuda berusia 21 tahun yang sangat ingin mengukir nama dalam sejarah, berhasil menaklukkan tembok pertahanan kota dengan pasukan besar yang dimilikinya.
Dengan senjata-senjata baru yang canggih, pasukan Muslim melancarkan serangan mereka terhadap pasukan Kristen yang berjumlah sekitar 8.000 orang di bawah pimpinan Konstantin XI, kaisar Byzantium yang ke-57.
Hasilnya, Kota Konstantinopel akhirnya tunduk, menandakan runtuhnya kekuasaan Byzantium dan berakhirnya era Abad Tengah.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah berbagai penyebab yang memicu jatuhnya Kota Konstantinopel:

1. Pengepungan oleh Sultan Muhammad Al Fatih

Pada tanggal 6 April 1453, Sultan Muhammad Al Fatih memimpin pengepungan terhadap Kota Konstantinopel dengan pasukan besar yang mencapai 150 ribu orang.
Pengepungan ini berlangsung selama berbulan-bulan dan menempatkan tekanan yang sangat besar pada pertahanan kota.

2. Serangan Meriam Raksasa yang Meruntuhkan Benteng

Sultan Muhammad Al Fatih menggunakan meriam raksasa yang dikenal sebagai Meriam Orban untuk meruntuhkan tembok-tembok pertahanan kota.
Meriam ini memiliki daya hancur yang luar biasa dan mampu membuat lubang besar pada tembok, meruntuhkan lapisan pertahanan pertama kota.

3. Serangan ke Titik Lemah Benteng

Sultan Muhammad Al Fatih merencanakan serangan ke titik lemah dalam benteng dengan cara menaikan kapal-kapal melalui bukit Galata.
Pada tanggal 21 April 1453, kapal-kapal tersebut berhasil diangkat dan dilewatkan ke sisi lain benteng, menghindari rantai besi yang biasa digunakan untuk mencegah pergerakan kapal.
ADVERTISEMENT

4. Kesulitan Ekonomi

Pengepungan yang berlangsung lebih dari satu bulan menyebabkan kota mengalami kesulitan ekonomi yang serius.
Pasokan makanan dan sumber daya semakin menipis, sementara pasukan pengepung tetap memiliki persediaan yang memadai. Kesulitan ini meruntuhkan daya tahan penduduk kota dan memperlemah pertahanan.

5. Jatuh Pada 29 Mei 1453

Akhirnya, setelah pengepungan yang panjang dan kehabisan sumber daya, Kota Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453.
Pada hari itu, pasukan Utsmaniyah berhasil menembus tembok pertahanan dan memasuki kota, mengakhiri berabad-abad kekuasaan Byzantium.
Berbagai penyebab jatuhnya Kota Konstantinopel pada tahun 1453 merupakan pemicu adanya titik balik dalam sejarah dunia.
Penyebab-penyebab yang muncul tersebut, telah memberikan kontribusi pada akhir dari kekuasaan Byzantium dan munculnya Kekhilafahan Utsmaniyah yang kuat dalam perjalanan sejarah.
ADVERTISEMENT