Konten dari Pengguna

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya yang tidak Banyak Orang Tahu

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Januari 2024 23:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya. Sumber foto: pexels/Rafli.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya. Sumber foto: pexels/Rafli.
ADVERTISEMENT
Penyebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia yang terkadang terlupakan oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Di balik gemerlap kejayaannya, terdapat faktor-faktor yang tidak begitu dikenal namun memiliki dampak signifikan pada kejatuhan kerajaan tersebut.

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Ilustrasi penyebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya. Sumber foto: pexels/Joao Batista.
Dikutip dalam buku Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha dan bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara karya Rizem Aizid, menjelaskan bahwa ada dua faktor yang menyebabkan kemunduran pada kerajaan sriwijaya, yaitu faktor ekonomi dan politik.
Berikut beberapa penyabab kemunduran kerajaan Sriwijaya:

1. Peperangan dengan Jawa

Peperangan dengan Jawa pada abad ke-10 menjadi pemicu utama keruntuhan. Meskipun Sriwijaya mencapai kejayaan perdagangan laut di Asia Tenggara.
Pertempuran ini menguras sumber daya dan energi, melemahkan struktur pemerintahan, dan akhirnya meruntuhkan kestabilan politik.

2. Tingginya Bea Masuk Pelabuhan dan Ketidakstabilan Politik

Ketidakstabilan politik di Asia Barat dan Tengah, bersamaan dengan tingginya bea masuk pelabuhan, menyebabkan lesunya pelayaran di wilayah kekuasaan Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Bea masuk pelabuhan adalah sumber ekonomi utama dan ketidakstabilan ini berdampak negatif pada perdagangan dan keuangan kerajaan.

3. Serangan Kerajaan Cholamandala

Serangan dari Kerajaan Cholamandala, India, menjadi salah satu faktor krusial.
Persaingan dalam perdagangan dan perlayaran antara Sriwijaya dan Cholamandala merugikan Sriwijaya, melemahkan pertahanan, dan merusak perekonomian.

4. Lepasnya Wilayah Kekuasaan

Lepasnya wilayah kekuasaan setelah serangan Cholamandala membuat banyak daerah melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.
Hal ini menciptakan ketidakstabilan dan memudahkan pihak luar untuk mengekspansi ke daerah-daerah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.

5. Ekspedisi Singasari

Ekspedisi Singasari dari Jawa Timur bertujuan untuk melemahkan dominasi politik dan ekonomi Sriwijaya di Selat Malaka. Serta memperluas wilayah kekuasaan Singasari, memberikan kontribusi besar pada keruntuhan Sriwijaya.

6. Ekspansi China ke Asia Tenggara

Ekspansi China ke Asia Tenggara pada masa Kubilai Khan dan dinasti Ming juga menjadi faktor penyebab. Pengaruh China yang semakin kuat meruntuhkan kekuatan Sriwijaya, menciptakan ketidakseimbangan politik dan ekonomi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT

7. Pengaruh Islam dan Dukungan terhadap Separatisme

Masuknya pengaruh Islam mempercepat keruntuhan Sriwijaya. Koloni Muslim di daerah-daerah jajahan Sriwijaya menyebabkan penurunan pengaruh kerajaan ini secara perdagangan dan budaya.
Dan menjadi pembuka jalan bagi munculnya kerajaan-kerajaan kecil yang berbasis Islam. Dengan kombinasi semua faktor ini, Kerajaan Sriwijaya menghadapi masa sulit yang akhirnya membawanya pada keruntuhan pada abad 13-14 M.

8. Raja yang tidak Kompeten dalam Memimpin

Setelah sepeninggal Raja Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya tidak lagi punya pemimpin yang mumpuni dan berkualitas. Bahkan dapat dikatakan kepemiminan setelahnya terkategori buruk. Hal inilah yang kemudian membuat rakyat hilang kepercayaan dan menjadikan mundurnya sekaligus titik menuju kehanjuran Sriwijaya.
Sejarah ini mencerminkan kompleksitas dinamika politik, ekonomi, dan kultural yang membentuk nasib kerajaan pada masa itu.
Itulah penjelasan singkat tentang penyebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya. (RN)
ADVERTISEMENT