Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penyebab Perang Diponegoro di Jawa beserta Kronologinya
8 Desember 2023 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perang Diponegoro adalah peperangan yang terjadi antara Pasukan Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Salah satu penyebab Perang Diponegoro adalah karena Belanda yang ikut campur dengan urusan kerajaan.
ADVERTISEMENT
Dari dan Pramudawardhani dalam Perjuangan dan Kegigihan Nyai Ageng Serang dalam Perang Diponegoro Tahun 1825-1830 menyebutkan bahwa Perang Diponegoro terjadi mulai tahun 1825 sampai 1830.
Untuk mengetahui beberapa penyebab Perang Diponegoro, simak penjelasan dalam artikel berikut.
Penyebab Perang Diponegoro
Perang Diponegoro adalah peperangan yang terjadi di Jawa Tengah serta sebagian Jawa Timur. Perang ini tergolong sebagai peperangan besar. Bahkan, hampir meruntuhkan kekuasaan Belanda.
Adapun beberapa penyebab Perang Diponegoro di antaranya:
1. Perasaan tidak Puas Kaum Bangsawan
Salah satu penyebab Perang Diponegoro adalah perasaan tidak puas kaum bangsawan di Kesultanan Yogyakarta. Hal itu dipicu oleh beberapa faktor, seperti Belanda yang melarang kaum bangsawan untuk menyewakan lahan ke pengusaha swasta sebagai perkebunan. Sebab, perkebunan tersebut dianggap sebagai saingan dari milik Belanda.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pihak kerajaan juga tidak puas terhadap Belanda yang merampas wilayah Kesultanan Yogyakarta, yakni daerah Semarang dan Pekalongan, keikutcampuran Belanda terhadap masalah kerajaan, hingga terdesaknya kekuasaan kerajaan oleh Belanda.
2. Kekecewaan Ulama Islam
Penyebab Perang Diponegoro berikutnya adalah kekecewaan kaum ulama Islam akibat penyebaran budaya barat yang justru bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, ajaran Islam adalah salah satu bentuk pendidikan moral bagi para ulama.
3. Penderitaan Rakyat
Penyebab Perang Diponegoro selanjutnya adalah penderitaan rakyat karena kebijakan penjajah. Misalnya pemungutan pajak dan kerja paksa.
4. Pelebaran Jalan melalui Makam Leluhur Pangeran Diponegoro
Penyebab Perang Diponegoro yang terakhir adalah rencana Belanda untuk pelebaran dan penyambungan jalan yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin.
Ketika Belanda hendak memasang pancang-pancang, akhirnya dicabut oleh Pangeran Diponegoro. Hal ini memicu penyerangan ke rumah Pangeran Diponegoro pada 20 Juli 1825.
ADVERTISEMENT
Kronologi Perang Diponegoro
Perang Diponegoro dimulai ketika ada penyerangan di rumah Pangeran Diponegoro pada 1825. Kala itu, Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi berhasil meloloskan diri dengan menaiki kuda. Keduanya pergi ke Kulonprogo sampai Bantul untuk mengumpulkan masyarakat guna mengikuti perang.
Setidaknya, terdapat 15 pangeran yang bergabung, ditambah dengan bandit profesional. Pasukan Pangeran Diponegoro menyerang Belanda pada musim hujan dan merakit bom di beberapa pabrik serta jalur logistik.
Pada 1828, Jenderal de Kock menerapkan Benteng Stelsel sebagai strategi, hingga mampu menangkap Kyai Mojo. Berikutnya, pada 1829, Sentot Alibabsyah serta Pangeran Mangkubumi juga berhasil ditangkap.
Pada 1830, Pangeran Diponegoro mulai terjepit dan memutuskan untuk menyerah dengan syarat agar anggotanya dibebaskan. Perang tersebut berakhir pada 28 Maret 1830 yang membuat Pangeran Diponegoro diasingkan ke Makassar hingga wafat.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa informasi mengenai penyebab Perang Diponegoro dan kronologinya. [ENF]