Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Penyebab Perlawanan Sultan Baabulah terhadap Portugis dan Sejarahnya
24 Januari 2024 22:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Terdapat penyebab perlawanan Sultan Baabulah terhadap Portugis yang menjadi kisah penting dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Percikan Api Sejarah oleh Izzur Rozabi, Sultan Baabullah merupakan Sultan ternate terbesar pada 1570-1583 M. Sang ayah, Sultan Hairun, dibunuh Portugis secara licik. Menggantikan sang ayah, beliau terus berusaha melemahkan penjajah Portugis.
Sultan Baabullah melakukan perlawanan terhadap Portugis. Apa penyebabnya?
Penyebab Perlawanan Sultan Baabulah terhadap Portugis dan Sejarahnya
Adanya Aceh dan Demak terus mengancam keberadaan Portugis di Malaka. Hal ini menyebabkan Portugis di Maluku kesusahan mendapat bantuan. Maka dari itu, Lopez de Mesquita mengajukan perundingan damai pada Sultan Hairun.
Sultan Hairun menerima undangan Lopez de Mesquita di Benteng Sao Paulo. Di sana, Sultan Hairun justru ditangkap dan dibunuh. Peristiwa tersebut menjadi penyebab perlawanan Sultan Baabulah bersama rakyat.
ADVERTISEMENT
Sultan Baabulah Datu Syah lahir di Ternate pada 10 Februari 1528. Beliau adalah sultan ke-7 dan penguasa ke-24 yang berasal dari Kesultanan Ternate.
Pada masa muda sampai 18 tahun, Sultan Baabulah mengikuti pelatihan militer dari panglima militer Kesultanan Ternate. Selain itu, beliau juga mendapat ilmu kepemimpinan serta keagamaan dari internal kesultanan.
Dipimpin Sultan Baabulah, rakyat melakukan penyerangan terhadap pos perdagangan serta pertahanan Portugis di Maluku. Strategi yang berhasil dijalankan adalah mengepung Benteng Sao Paolo selama lima tahun.
Pada 1575 Portugis meninggakan Maluku. Peginya Portugis membuat Ternate terus berkembang hingga menjadi kerajaan Islam paling kuat di Maluku. Bahkan, Sultan Baabulah berhasil membawa Ternate meraih puncak kejayaan.
Wilaya kekuasaa Ternate mencakup Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, ssampai Sulawesi Timur di bagian barat hingga Kepulauan Marshall di timur, dari Filipina Selatan utara ke Kepulauan Kai dan Nusa Tenggara bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Setiap wilayahnya ditempatkan wakill sultan yang disebut sangaji. Karenanya, Sultan Baabulah mendapat julukan sebagai penguasa 72 pulau. Semua pulau tersebut berpenghuni serta mempunya raja yang tunduk pada Sultan Baabulah.
Nah, itu dia sekilas pembahasan mengenai penyebab perlawanan Sultan Baabulah terhadap Portugis. (LAU)