Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penyebab Terjadinya Perang Salib beserta Periodisasinya
11 Desember 2023 22:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perang Salib adalah perang yang terjadi selama dua abad. Peristiwa tersebut memicu kebencian dari orang Kristen terhadap orang Islam. Penyebab terjadinya Perang Salib adalah permintaan Kaisar Alexius Connenus pada 1095 terhadap Paus Urbanus II.
ADVERTISEMENT
Menurut Yusuf dan Faridah dalam Perang Salib: Sebab dan Dampak Terjadinya Perang Salib menyebutkan bahwa Perang Salib terjadi setelah Dinasti Saljuk mampu menguasai Baitul Maqdis dan menetapkan sejumlah aturan ketat bagi umat Kristen yang hendak berkunjung.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya Perang Salib, simak selengkapnya di artikel ini.
Penyebab Terjadinya Perang Salib
Adapun penyebab terjadinya Perang Salib adalah ketika Dinasti Saljuk berhasil menguasai Baitul Maqdis dari tangan Dinasti Fathimiyyah dan membuat aturan khusus yang cukup memberatkan bagi umat Kristen jika ingin berziarah ke wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebab utama Perang Salib adalah permintaan langsung dari Kaisar Alexius Connenus terhadap Paus Urbanus II pada 1905. Selain itu, penyebab lain Perang Salib adalah akibat faktor sosial ekonomi.
Periodisasi Perang Salib
Perang Salib terdiri dari tiga periode, antara lain:
1. Periode Penaklukan
Periode pertama Perang Salib terjadi pada 1009 sampai 1144 Masehi. Periode ini diawali dengan kerja sama antara Kaisar Alexius I dan Paus Urbanus II yang mampu menguatkan semangat umat Kristen.
Gerakan ini pertama kali dipimpin oleh Pieera I'ermite, lalu dilanjutkan oleh Godfrey of Bouillon yang berhasil menduduki Yerussalem pada 7 Juli 1099. Sebelum menuju Baitul Maqdis, pasukat tersebut merebut beberapa wilayah, yakni Suriah, Anatalia Selatan, Antiolia, Allepo, Tarsus, Edessa, Tripolli, hingga Arce.
ADVERTISEMENT
2. Periode Reaksi Umat Islam
Perebutan beberapa wilayah Islam di tangan kaum salib membuat umat Islam mulai bangkit. Akhirnya, di bawah pimpinan Imaduddin Zangi, Gubernur Mosul, kaum Islam mulai merebut kembali Allepo Edessa.
Selanjutnya, pasca wafatnya Imaduddin Zangi pada 1146, perjuangan dilanjutkan oleh putranya yang bernama Naruddin Zangi. Adapun beberapa kota yang kembali direbut adalah Damaskus, Antiolia, serta Mesir.
Kemenangan kaum muslim mulai terjadi setelah kemunculan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi di Mesir yang mampu membebaskan Baitul Maqdis pada 2 Oktober 1187. Ekspedisi dari kaum salib dipimpin oleh beberapa raja Eropa, seperti Frederick I, Philip II, serta Richard I.
Selang beberapa waktu, Salahuddin Al-Ayyubi dan Richard membuat perjanjian serta melakukan gencatan senjata untuk mencapai perdamaian.
3. Periode Kehancuran
Periode terakhir Perang Salib juga disebut sebagai perang saudara kecil yang terdapat di dalam pasuka salin. Hal ini terjadi akibat adanya ambisi politik demi memperoleh kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Dalam periode tersebut, hadir seorang pahlawan wanita dari umat muslim yang bernama Syajar Ad-Durr. Dirinya berhasil melawan pasukan Raja Louis IX dari Kerajaan Prancis dan menangkap raja tersebut.
Demikian beberapa informasi seputar penyebab terjadinya Perang Salib dan periodisasinya. [ENF]