Konten dari Pengguna

Penyelesaian Konflik Cekoslowakia pada Puncak Peristiwa Perpecahan Wilayahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Maret 2024 23:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyelesaian konflik Cekoslowakia. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyelesaian konflik Cekoslowakia. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Gejolak konflik di negara Cekoslowakia berlangsung selama puluhan tahun, hingga akhirnya mendapatkan titik terang pada 1989. Oleh karena itu, penyelesaian konflik Cekoslowakia perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Cekoslowakia termasuk negara di Eropa Tengah yang lahir setelah Perang Dunia I usai pada 1918.
Pada artikel ini, akan menjelaskan penyelesaian konflik Cekoslowakia pada puncak peristiwa perpecahan wilayahnya.

Penyelesaian Konflik Cekoslowakia

Ilustrasi penyelesaian konflik Cekoslowakia. Sumber: pixabay
Sepanjang pemerintahannya, Partai Komunis Cekoslovakia bersikap sangat keras kepada lawan politiknya, bahkan perbedaan pendapat dapat dengan mudah dicap sebagai musuh negara.
Pemerintah berkuasa dalam segala hal, mulai dari pendidikan, informasi, militer, pers, ekonomi, sampai keamanan negara, yang membuat hilangnya keterbukaan serta hak rakyat untuk menyampaikan pendapat dibungkam.
Pada 1980-an, pemerintahan otoriter Cekoslovakia mengalami kendala melemahnya ekonomi, yang salah satunya disebabkan oleh kemunduran wilayah Uni Soviet.
Melemahnya ekonomi serta tekanan dari masyarakat membuat pemerintah semakin agresif dengan cara menangkap aktivis pejuang demokrasi yang salah satunya adalah Vaclav Havel.
ADVERTISEMENT
Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik Cekoslovakia adalah dengan mengambil langkah Revolusi Beludru. Revolusi Beludru atau disebut juga Revolusi Tenang merupakan peristiwa transisi kekuasaan tanpa kekerasan yang terjadi di Cekoslovakia.
Peristiwa tersebut terjadi pada November hingga Desember 1989 yang bertujuan menentang sistem pemerintahan satu partai untuk memperjuangkan sebuah negara yang demokratis.
Revolusi tersebut dimulai dengan aksi turun ke jalan untuk menyerukan kebebasan dan menuntut dibebaskannya Vaclav Havel. Gerakan demonstrasi tersebut dilakukan dengan damai dan tanpa angkat senjata.
Tanggal 20 November 1989, ratusan ribu peserta aksi berkumpul di kota Praha untuk menggulingkan rezim komunis di Cekoslovakia.
Akhirnya, tuntutan untuk membebaskan Vaclav Havel dikabulkan dan para pimpinan yang termasuk Partai Komunis Cekoslovakia bersedia mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Partai Komunis Cekoslovakia juga secara resmi meletakkan kekuasaan penuhnya pada 28 November. Di tanggal 30 November, pemerintah menghapuskan segala pasal-pasal yang memberikan Partai Komunis Cekoslovakia kekuasaan yang tidak terbatas.
Vaclav Havel kemudian diangkat menjadi Presiden Cekoslovakia pada 29 Desember 1989. Di tahun 1992, Vaclav mengusulkan nama Republik Federasi Sosial Cekoslovakia diganti Republik Cekoslovakia. Namun, usulan Havel ditolak oleh pihak Slovakia.
Setelah proses negosiasi tersebut gagal dilakukan, Slovakia memutuskan untuk memisahkan diri dengan Cekoslovakia secara damai.
Pada bulan Januari tahun 1993, Cekoslovakia pun resmi terbagi menjadi dua negara yang berdaulat, yakni Republik Ceko dan Slovakia.
Demikian penjelasan penyelesaian konflik Cekoslowakia pada puncak peristiwa perpecahan wilayahnya. (ARH)