Konten dari Pengguna

Peran Aktif Bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin di Dunia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 April 2024 19:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peran aktif bangsa indonesia pada masa perang dingin, sumber foto: Ilya Sobolev by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peran aktif bangsa indonesia pada masa perang dingin, sumber foto: Ilya Sobolev by pexels.com
ADVERTISEMENT
Dunia tidak hanya digemparkan dengan perang dunia I dan II, tetapi juga perang dingin yang merugikan beberapa negara. Tentunya ada peran aktif bangsa Indonesia pada masa perang dingin yang menyatukan beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Perang Dingin sendiri adalah perang karena persaingan ideologi antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Perang ini berlangsung sejak 1947 hingga berakhir setelah Perang Dunia II selesai yang membawa banyak perubahan.
Dikutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 3 untuk SMP/MTs Kelas IX karya Dwi Sumpani Wati, S.S., dan Rohmat, S.Si., simak peran Indonesia dalam masa Perang Dingin.

Peran Aktif Bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur

Ilustrasi peran aktif bangsa indonesia pada masa perang dingin, sumber foto: ahmad syahrir by pexels.com
Perang dunia II bukan hanya fenomena yang menggemparkan dan merugikan dunia saja, tetapi ada juga Perang Dingin. Perang ini terjadi karena dua kekuatan besar, yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat yang bersaing ideologi.
Berikut beberapa peran aktif bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin yang membawa banyak perubahan.
ADVERTISEMENT

1. Pelopor Pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika

Perang dingin terjadi karena perbedaan ideologi antara blok barat dengan sistem Liberalisme-Demokrasi dan blok timur yang menganut Sosialis-Komunis. Kemudian bangsa Indonesia mempelopori dan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika.
Konferensi Asia Afrika ini bertujuan untuk menurunkan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Banyak negara di Asia dan Afrika selain blok barat dan blok timur yang ikut dalam Konferensi Asia-Afrika.

2. Pencetus Gerakan Non-Blok

Ketegangan Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur ini bisa diatasi secara perlahan dengan hadirnya Gerakan Non-Blok. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India dan pemimpin dunia lainnya sepakat mendirikan Gerakan Non-Blok.
Ada 120 negara tergabung dalam organisasi internasional GNB dan menganggap dirinya tidak beraliansi pada blok barat atau blok timur. Berdirinya GNB ini berdasarkan dengan prinsip dasar dalam Konferensi Asia-Afrika yang disebut Dasasila Bandung.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga berperan aktif dalam GNB ini di mana merupakan salah satu negara pendiri. Tujuan GNB adalah untuk menjaga netralitas negara-negara dunia pada masa Perang Dingin.

3. Pengiriman Kontingen Garuda

Indonesia juga turut mengirimkan kontingen Garuda dengan misi perdamaian PBB. Tujuannya untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemanusiaan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Itulah beberapa peran aktif bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.(DSI)