Konten dari Pengguna

Peran Pangeran Antasari yang Sangat Penting dalam Perang Banjar

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Januari 2024 22:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Pangeran Antasari. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Pangeran Antasari. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Peran Pangeran Antasari sangat penting bagi kejadian Perang Banjar yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda di Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pahlawan Indonesia, Pangeran Antasari merupakan bangsawan Kerajaan Banjar yang bersahaja. Ia melakukan perlawanan terhadap Belanda yang berusaha melakukan aksi politik adu domba.
Lantas, bagaimana peran Pangeran Antasari dalam Perang Banjar yang membuatnya dikenal sebagai sosok cerdas dan pemberani?

Peran Pangeran Antasari dalam Perang Banjar

Ilustrasi Peran Pangeran Antasari. Sumber: Unsplash
Pangeran Antasari merupakan sosok pahlawan yang berasal dari Kalimantan Selatan. Jasanya dalam melawan penjajah kolonial Belanda dalam Perang Banjar membuat sosoknya terkenal cerdas dan pemberani.
Perlawanan terhadap Belanda bermula saat Pangeran Antasari dan rakyat Banjar menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron pada 25 April 1895.
Pasukan kemudian menyerang pos-pos Belanda di daerah Martapura, Riam Laut, Tabalong, sampai Hulu Sungai. Akibat dari serangan tersebut, orang Belanda tidak berkutik.
ADVERTISEMENT
Pusat kekuatan Belanda terus mendapat serangan dari Laskar Rakyat Banjar. Pemberontakan tersebut didalangi Pangeran Antasari yang membuatnya dikenal luas di Kalimantan.
Belanda kemudian meminta bantuan Batavia untuk menambah pasukan dengan persenjataan modern untuk melayangkan serangan balik. Serangan tersebut membuat pasukan Pangeran Antasari terdesak dan mundur sampai ke Muara Teweh.
Akibat kondisi yang semakin terdesak, Pangeran Antasari membentuk pemerintahan darurat Kasultanan Banjar. Selain melakukan serangan, Belanda juga mencoba negosiasi dengan Pangeran Antasari untuk segera menyerah.
Pangeran Antasari tidak menghiraukan ajakan Belanda dengan sebuah surat yang diberikan pada Letnan Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin.
Belanda tak menyerah dengan memberi sayembara bagi siapa pun yang bisa menangkap serta membunuh Pangeran Antasari akan diberikan upeti 10.000 gulden.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Pangeran Antasari tetap tidak bisa ditangkap hingga perang berakhir akibat tidak ada yang mau menerima sayembara tersebut. Perang berakhir saat Pangeran Antasari wafat karena cacar dan penyakit paru-paru pada 11 Oktober 1862.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai peran Pangeran Antasari dalam Perang Banjar.(LAU)