Konten dari Pengguna

Peran PBB dalam Konflik Indonesia-Belanda yang Sangat Penting

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Maret 2024 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peran pbb dalam konflik indonesia-belanda, sumber foto: Hugo Magalhaes by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peran pbb dalam konflik indonesia-belanda, sumber foto: Hugo Magalhaes by pexels.com
ADVERTISEMENT
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki peran yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia karena berhasil menyelesaikan konflik. Peran PBB dalam konflik Indonesia-Belanda yaitu membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).
ADVERTISEMENT
Awal mula PBB membantu Indonesia yaitu ketika Australia mengajukan permasalahan yang dihadapi Indonesia-Belanda ke agenda Dewan Keamanan PBB. Usulan ini langsung diterima dengan meminta kedua belah pihak melakukan gencatan senjata.
Dikutip dari buku Sejarah 3+ karya Drs. Sardiman A.M, M.Pd., berikut ini beberapa peran penting PBB dalam konflik Indonesia-Belanda.

Peran PBB dalam Konflik Indonesia-Belanda

Ilustrasi peran pbb dalam konflik indonesia-belanda, sumber foto: Xabi Oregi by pexels.com
PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) adalah organisasi internasional yang berperan penting dalam membantu mengatasi konflik Indonesia-Belanda. Berikut ini ada beberapa peran PBB dalam konflik Indonesia-Belanda:

1. Membentuk Komisi Tiga Negara (KTN)

Organisasi PBB berhasil membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) sebagai upaya penyelesaian konflik Indonesia-Belanda. Komisi Tiga Negara ini dibentuk pada 26 Agustus 1947 dengan anggota tiga negara, yaitu Belgia, Australia, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tugas KTN sendiri adalah membantu menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda secara damai sesuai hasil pertemuan di Sydney tanggal 20 Oktober 1947. Selain itu, KTN juga berusaha mendekatkan Indonesia-Belanda terkait persoalan militer dan politik.
Komisi Tiga Negara (KTN) ini berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda kembali dalam Perundingan Renville.

2. Melakukan Sidang Dewan PBB

Selanjutnya, Dewan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) juga mengeluarkan resolusi pada 1 Agustus 1947. Resolusi tersebut berisi bahwa PBB meminta Indonesia dan Belanda untuk melakukan gencatan senjata.
Gencatan senjata ini dilakukan agar Indonesia dan Belanda dapat menyelesaikan masalah dengan cara lain atau komisi arbitrase. Pada 14 Agustus 1947, Sidang Dewan PBB berlangsung di Lake Success, New York Amerika Serikat.
Agenda sidang tersebut adalah membahas tentang konflik antara Indonesia dengan Belanda, khususnya setelah Agresi Militer Belanda I tahun 1947. Indonesia dan Belanda kemudian setuju untuk melakukan gencatan senjata.
ADVERTISEMENT

3. Mengakui Kedaulatan Indonesia

PBB adalah organisasi internasional yang mengakui kedaulatan Indonesia. Awal mula pengakuan ini ketika pemerintah RI mengutus Wakil Tetap RI pertama di PBB, yaitu Lambertus Nicodemus Palar.
Pada waktu itu Duta Besar Palar berusaha mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia saat terjadi konflik Indonesia-Belanda. Setelah perundingan panjang, akhirnya PBB mengakui kedaulatan Indonesia secara sah melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 86.
Itulah beberapa peran PBB dalam konflik Indonesia-Belanda yang sangat penting dan berpengaruh untuk Indonesia. (DSI)