Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Peran Raymond Westerling dalam Pemberontakan APRA
13 Oktober 2023 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada banyak sekali Peran Raymond Westerling dalam pemberontakan APRA, di antaranya memimpin pasukan APRA.
ADVERTISEMENT
Raymond Westerling adalah seorang tokoh kontroversial dalam sejarah Indonesia yang dikenal karena perannya dalam pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) pada tahun 1950.
Westerling adalah seorang perwira Belanda yang terlibat dalam beberapa peristiwa yang menciptakan kekacauan selama masa transisi kemerdekaan Indonesia.
Peran Raymond Westerling dalam Pemberontakan APRA
Berikut ini enam peran utama Raymond Westerling dalam pemberontakan APRA:
1. Pemimpin Pasukan APRA
Raymond Westerling memimpin pasukan APRA yang terdiri dari para anggota tentara bekas KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger) dan warga sipil yang mendukungnya.
Pasukan ini berupaya untuk menegakkan tatanan baru di Sulawesi Selatan yang mereka klaim sebagai negara bagian independen.
2. Penghancuran Orde dan Keamanan
Salah satu peran Westerling dalam pemberontakan APRA adalah menciptakan ketidakstabilan dan menghancurkan struktur keamanan di Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Pasukannya melakukan tindakan kekerasan dan serangan terhadap pihak-pihak yang dianggap sebagai ancaman terhadap APRA, termasuk anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia).
3. Deklarasi Negara Bagian APRA
Westerling mendeklarasikan Sulawesi Selatan sebagai negara bagian APRA pada 15 Januari 1950.
Tindakan ini mendapat penolakan dari pemerintah Indonesia yang telah merdeka, dan konflik pun semakin memuncak.
4. Dukungan Belanda
Westerling memperoleh dukungan sebagian pihak di Belanda, yang melihatnya sebagai tokoh yang dapat menjalankan agenda anti-Republik Indonesia.
Namun, pemerintah Belanda akhirnya menarik dukungannya terhadapnya.
5. Konfrontasi dengan Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia mengutuk pemberontakan APRA dan melancarkan operasi militer untuk mengatasi pasukan Westerling.
Konfrontasi antara pasukan APRA dan TNI pun berlangsung, menimbulkan pertempuran dan konflik di Sulawesi Selatan.
6. Akhir Pemberontakan dan Penangkapan Westerling
Pada akhirnya, pemberontakan APRA gagal, dan Westerling melarikan diri ke luar negeri. Dia ditangkap oleh pihak berwenang di luar negeri dan diadili oleh Belanda atas tindakannya dalam pemberontakan APRA.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan APRA yang dipimpin oleh Raymond Westerling adalah salah satu episode penting dalam sejarah perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengatasi ancaman terhadap integritas negara.
Peran Westerling dalam pemberontakan ini menciptakan konflik dan ketidakstabilan di Sulawesi Selatan serta menimbulkan ketegangan antara Indonesia dan Belanda. (DAI)