Konten dari Pengguna

Peran Syarif Abdurrahman dalam Pendirian Kota Pontianak

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Mei 2024 22:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Peran Syarif Abdurrahman. Sumber: Konevi/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Peran Syarif Abdurrahman. Sumber: Konevi/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Syarif Abdurrahman merupakan salah satu tokoh yang melekat dengan pendirian kota Pontianak. Kota Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat. Lantas bagaimana peran Syarif Abdurrahman dalam pendirian kota Pontianak?
ADVERTISEMENT
Simak biografi singkat dan peran syarif Abdurrahman di bawah ini!

Biografi Singkat Syarif Abdurrahman

Ilustrasi: Peran Syarif Abdurrahman. Sumber: Paulo Márcio Dos Santos/Pexels.com
Dr. H. M. Tahir, S.Ag., MM. dalam buku berjudul Sejarah Dakwah Islam di Kalimantan (Studi Pendekatan dan Jaringan) menjelaskan bahwa Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri bin Sayyid Al-Habib Husein Al-Qadri Jamalullail adalah keturunan dari Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw, lewat Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Ayahnya adalah Sayyid Al-Habib Husein Al-Qadri berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman. Beliau lahir pada 1142 H atau sekitar 1729 atau 1730 M. Beliau wafat tahun 1808 dan kemudian dimakamkan di Batu Layang, Pontianak.

Sejarah Singkat Pendirian Kesultanan Pontianak

Abdul Baqir Zein dalam buku berjudul Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia menjelaskan bahwa tahun 1171 M, syarif Abdurrahman bersama pengikutnya mulai berjuang untuk menyebarkan agama Islam.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dikawal oleh 14 buah perahu yang bernama Perahu Kakap. Abdurrahman bersama rombongannya langsung menyusuri Sungai Kapuas menuju Hulu.
Tepat pada 14 Rajab 1185 H atau 23 Oktober 1771 M rombongan Abdurrahman sampai di kawasan muara persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
Di tanjung inilah mereka naik ke darat dan menebas hutan belantara untuk dijadikan daerah pemukiman. Kawasan tempat tinggal Syarif Abdurrahman inilah yang diberi nama dengan Pontianak.
Bersumber pada situs Pemerintah Kota Pontianak disebutkan bahwa tahun 1192 H, Syarif Abdurrahman dinobatkan menjadi sultan pertama Pontianak dengan gelar syarif Abdurrahman ibn al-Habib Husein al-Qadri.
Penobatannya sebagai sultan dihadiri oleh Raja Muda Riau, Raja Mempawah, Landak, Kubu, dan Matan. Kesultanan Pontianak menjadi kerajaan atau kesultanan paling muda di Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Banyak usaha dakwah yang sultan lakukan, di antaranya adalah mendirikan masjid, memberlakukan hukum Islam dan juga menyebarkan Islam hingga ke pedalaman.
Masjid bukan hanya dijadikan sebagai lokasi tempat ibadah, namun juga tempat gerakan dan dakwah.
Seluruh pedagang yang datang ke Pontianak, baik dari dalam wilayah Nusantara maupun mancanegara harus membayar cukai kepada sultan dan menuruti aturan hukum kesultanan yang beranjang dari hukum Islam.
Ada Kampung Banjar, Kampung Bugis, dan Kampung Arab yang sama-sama beragama Islam dan mendukung usaha dakwah Islam yang dilakukan kesultanan. Kesultanan Pontianak terus berkembang di bidang ekonomi, perdagangan, dan dakwah.
Demikianlah penjelasan tentang peran Syarif Abdurrahman dalam pendirian kota Pontianak. (eK)