Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Peran UNTEA dalam Menyelesaikan Masalah Irian Barat
6 Mei 2024 23:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
UNTEA atau United Nations Executive Authority merupakan otoritas pelaksana eksekutif sementara PBB dan terbentuk tahun 1962. Peran UNTEA dalam menyelesaikan masalah Irian Barat adalah menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda dalam perebutan Irian Barat.
ADVERTISEMENT
Selengkapnya, simak pembahasan berikut ini!
Apa Peran UNTEA dalam Menyelesaikan Masalah Irian Barat?
Terbentuknya UNTEA berdasarkan hasil dari Resolusi No. 1752 dalam Persetujuan New York atau The New York Agreement. Persetujuan New York terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy, mempertemukan Belanda dan Indonesia .
Tujuan pertemuan tersebut menghindari operasi militer yang hendak dilancarkan oleh Presiden Soekarno untuk merebut Irian Barat agar menjadi bagian dari Indonesia.
UNTEA di sini menerima mandat dari PBB, sebelumnya PBB menerima penyerahan kekuasaan Irian Barat dari Belanda. Selanjutnya, di masa penyerahan inilah, UNTEA di bawah PBB dipercaya oleh PBB untuk menguasai Irian Barat.
Kemudian, tanggal 1 Mei 1962, UNTEA secara resmi mengembalikan Irian Barat ke kedaulatan Indonesia. Namun, PBB memberikan syarat kepada Indonesia, yakni harus melakukan tuntutan referendum yang dikenal sebagai Penentuan Pendapat rakyat (Pepera).
ADVERTISEMENT
Setelah pelaksanaan Pepera, hasilnya harus diteruskan kembali ke PBB dalam Sidang Umum ke-24 PBB. Hasil dari Pepera adalah Irian Barat tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Selanjutnya, tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat dikembalikan kedaulatannya kepada Indonesia oleh UNTEA atas persetujuan PBB. Artinya, Irian Barat telah bebas dari bangsa Belanda .
Baharuddin Lopa dalam buku berjudul Djalannja Revolusi Indonesia Membebaskan Irian Barat menjelaskan bahwa berakhirnya sengketa Indonesia dengan Belanda membuktikan pengaruh PBB dalam memenuhi fungsinya sebagai salah satu badan internasional yang bertujuan memajukan perdamaian dan kesejahteraan umat manusia internasional.
Hak-Hak Penduduk Irian Barat di Bawah UNTEA
Tim Sedjarah Militer KODAM XVII/Tjenderawasih 1971 dalam buku berjudul Irian Barat dari Masa ke Masa menjelaskan bahwa UNTEA bersama Indonesia memberlakukan hak-hak penduduk untuk masyarakat Papua Barat sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang peran UNTEA dalam menyelesaikan masalah Irian Barat. Semoga membantu! (eK)
Live Update