Konten dari Pengguna

Peran Walisongo dalam Membangun Kerajaan Islam di Tanah Jawa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Oktober 2024 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Walisongo dalam Membangun Kerajaan Islam di Tanah Jawa, Pexels/irwan zahuri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Walisongo dalam Membangun Kerajaan Islam di Tanah Jawa, Pexels/irwan zahuri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peran Walisongo dalam membangun kerajaan Islam di tanah Jawa sangat penting, terutama dalam menyebarkan ajaran Islam secara damai dan terstruktur.
ADVERTISEMENT
Dengan menggabungkan ajaran Islam dan tradisi lokal, Walisongo menciptakan fondasi kuat bagi berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Mereka menggunakan pendekatan yang inklusif, menarik perhatian masyarakat dengan nilai-nilai Islam yang selaras dengan budaya setempat, sehingga memudahkan masyarakat untuk menerima dan mengadopsi ajaran baru ini.

Peran Walisongo dalam Membangun Kerajaan Islam di Tanah Jawa

Ilustrasi Peran Walisongo dalam Membangun Kerajaan Islam di Tanah Jawa, Unsplash/Mufid Majnun
Bagaimana peran Walisongo dalam membangun kerajaan Islam di tanah Jawa? Peran Walisongo ini sangat berpengaruh, karena mereka tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga membantu membentuk dasar sosial dan politik kerajaan-kerajaan.
Mengutip dari situs kemdikbud.go.id walisongo merupakan sembilan wali yang dikenal menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Kehadiran Walisongo dimulai pada abad ke-15, tepatnya ketika Sunan Gresik mendirikan majelis dakwah pada tahun 1404. Kata “wali” bukanlah nama pribadi, melainkan gelar yang melambangkan anggota dewan wali.
ADVERTISEMENT
Angka sembilan juga dianggap istimewa sebelum Islam berkembang. Para Walisongo dan ulama berperan penting dalam berdakwah, mengajar, serta mendirikan pesantren. Melalui lembaga pendidikan tersebut, penyebaran Islam berlangsung lebih efektif dan cepat.
Banyak orang dari berbagai daerah datang ke pesantren di Pulau Jawa untuk menuntut ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikan, mereka kembali ke daerah asal atau wilayah lain untuk mengajarkan agama Islam.
Contoh nyata dapat dilihat dari Pesantren Sunan Drajat yang hingga kini masih aktif mencetak pendakwah yang menyebarkan Islam ke berbagai pelosok Jawa dan Nusantara.
Peran para ulama dan Walisongo sangat krusial dalam proses Islamisasi, khususnya di wilayah pedalaman yang masih memegang kepercayaan lama. Mereka menggunakan budaya dan kesenian lokal, seperti wayang dan macapat, sebagai sarana dakwah.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan penyebaran Islam juga tidak lepas dari kontribusi Walisongo saat Kerajaan Demak berkuasa. Pada masa itu, Walisongo berperan sebagai penasihat kerajaan.
Setelah runtuhnya Majapahit, Kesultanan Demak memperluas kekuasaannya hingga ke Cirebon dan Banten. Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten di bagian barat Pulau Jawa kemudian didirikan oleh Sunan Gunungjati.
Itulah penjelasan mengenai peran Walisongo dalam membangun kerajaan Islam di tanah Jawa.