Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perang Makassar: Waktu Terjadi dan Tokoh yang Terlibat di Dalamnya
23 Maret 2024 18:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perang Makassar merupakan suatu perlawanan yang dilakukan rakyat Makassar dalam melawan penjajahan yang terjadi di atas tanah Makassar. Dalam perlawanan ini terdapat nama tokoh pahlawan yang dianggap sangat berjasa dalam memperjuangkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejarah Perang Makassar beserta Tokoh Pahlawan yang Berperan di Dalamnya
Dikutip dari buku berjudul Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia, yang disusun oleh Mudjibah Utami, Hayatun Nufus (2015: 86), Perang Makassar berlangsung tahun kurang lebih selama empat tahun, yaitu mulai tahun 1666 sampai 1669.
Perang ini dipimpin oleh Raja Gowa yang bernama I Malombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangappe yang bergelar Sultan Hassanudin melawan VOC atau pihak Belanda. Perang Makassar ini tercatat sebagai perang terbesar yang pernah dihadapi oleh pihak VOC di Asia Tenggara pada abad ke-17.
Perang ini dimulai pada tahun 1669 yang bermula karena adanya upaya VOC menghalangi pelaut makassar dalam mencari rempah-rempahan dari Maluku. Bahkan pihak VOC juga meminta hak monopoli perdagangan. Namun permintaan ini ditolak oleh Sultan Hassanudin sehingga kontak senjata pertama kali dengan pasukan Speelman terjadi.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada pertengahan tahun 1669, pasukan Kerajaan Gowa terdesak sehingga berlindung di dalam benteng Somba Opu yang sangat kuat. Pihak VOC tidak dapat merebut benteng pertahanan tersebut, bahkan bola meriam dari pasukan VOC juga tidak mampu menjebol dinding benteng tersebut.
Tak kehabisan akal, pihak VOC akhirnya berupaya melakukan pengepungan dan isolasi total terhadap benteng tersebut. Hal ini membuat pasukan Gowa menjadi lemah dan terancam mati di dalam benteng. Oleh sebab itu, Sultan Hassanudin terpaksa menyerah dan menandatangani perjanjian di Bonggaya.
Usai perjanjian disepakati, seluruh rakyat Makassar dan pasukan Gowa yang berada dalam benteng Somba Opu mulai keluar meninggalkan area benteng. Namun ada banyak dari masyarakat tersebut dihukum mati oleh pihak VOC.
ADVERTISEMENT
Setelah seluruh masyarakat Makassar pergi meninggalkan benteng, pihak VOC menghancurkan benteng Somba Opu dan mulai menguasai daerah Sulawesi Selatan. Meski mengalami kekalahan, perjuangan Sultan Hassanudin dan masyarakat Makassar tetap perlu dihargai.
Bahkan, Sultan Hassanudin disebut sebagai sosok yang memiliki jiwa juang dan kegigihan yang tinggi dalam melakukan berbagai perlawanan. Hal tersebut membuat Sultan Hassanudin dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur.
Penjelasan mengenai sejarah Perang Makassar beserta tokoh yang terlibat di dalamnya dan waktu kejadiannya, dapat dipelajari bagi masyarakat Indonesia secara umum. (DAP)