Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Antara Kontravensi dan Konflik yang Wajib Dipahami
16 November 2023 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Terdapat perbedaan antara kontravensi dan konflik yang harus dipahami dengan benar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku IPS Terpadu oleh Mamat Ruhimat, dkk., kontravensi pada hakikatnya adalah bentuk proses sosial yang ada di antara persaingan dan pertentangan. Hal ini ditandai oleh berbagai gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang.
Walaupun sekilas terlihat sama dengan konflik, ternyata keduanya berbeda. Apa perbedaannya?
Pebedaan Antara Kontravensi dan Konflik
Interaksi sosial disosiatif merupakan proses sosial yang mengarah ke perpecahan dan pertentangan, baik antara individu maupun kelompok. Jenis interaksi ini terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk kontravensi dan konflik.
Sekilas, kontravensi dan konflik terlihat sama. Padahal terdapat perbedaan di antara keduanya, terutama pada pengertian.
Pengertian Kontravensi
Kontravensi adalah salah satu bentuk interaksi sosial disosiatif dengan ciri sikap ketidakpuasan, penyangkalan, penolakan, dan ketidakpercayaan di dalam msyarakat. Karena hal tersebut, mereka melakukan berbagai aksi yang mengakibatkan perpecahan.
ADVERTISEMENT
Contohnya, pada masa kampanye di mana terjadi persaingan ketat di antra para kandidat. Akibat keinginan untuk menang, tak jarang menghalalkan berbagai cara, termasuk kontravensi.
Kontravensi tersebut dilakukan dengan cara menjatuhkan lawan dengan berbagai cara, termasuk menghasut masyarakat, memberi informasi yang salah tentang lawannya, dan menyebarkan berita palsu.
Pengertian Konflik
Konflik adalah proses sosial yang ditandai dengan berbedanya pola pikir maupun kepentingan yang berujung pada pertentangan dan pertikaian. Perbedaan itu biasanya terjadi akibat perubaan sosial yang begitu cepat.
Konflik berasal dari kata "configere" yang mempunyai arti memukul. Dalam konteks interaksi sosial disosiatif, konflik biasanya dibarengi kekerasan, pemberontakan, intimidasi, dan berbagai kontak fisik.
Adapun contoh konflik adalah pada pertemuan DPR pada 2017 yang bertujuan membahas hak angket KPK. Setelah wakil ketua DPR memutuskan hasil sidang, para fraksi Gerindra segera meninggalkan ruangan karena menganggap keputusan tersebut menyalahi aturan.
ADVERTISEMENT
Itulah sekilas pembahasan mengenai perbedaan antara kontravensi dan konflik yang sekilas terlihat sama. (LAU)