Konten dari Pengguna

Perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie yang Penting Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Oktober 2023 21:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan contingenten dan verplichte leverantie, sumber foto: Antony Trivet by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan contingenten dan verplichte leverantie, sumber foto: Antony Trivet by pexels.com
ADVERTISEMENT
Contingenten dan Verplichte Leverantie adalah dua contoh kebijakan di bidang ekonomi yang pernah diberlakukan VOC. Perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie dapat dilihat dari cara pengelolaan hasil bumi yang dihasilkan rakyat pribumi.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki perbedaan, keduanya sama-sama merugikan rakyat pribumi Indonesia pada waktu itu. Kebijakan ini sendiri sebenarnya disusun oleh kongsi dagang VOC untuk menguasai rempah-rempah Nusantara.
Dikutip dari buku Hukum Agraria karya Anik Iftitah, Ady Purwoto, dan Muhammad Fajar Sidiq Widodo, di bawah ini terdapat perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie.

Perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie

Ilustrasi perbedaan contingenten dan verplichte leverantie, sumber foto: Julia Rettenmaier by pexels.com
Kekuasaan VOC berakhir pada 31 Desember 1799, sehari setelah pergantian pola pemegang kekuasaan yang awalnya didominasi para pedagang. Sekarang ini kekuasaan bersifat politis yang mana para pemegang kekuasaan adalah pemerintah.
Berikut ini ada dua kebijakan yang dihasilkan:

1. Stelsel Contingenten

Contingenten merupakan wajib pajak di mana rakyat pribumi harus membayar pajak sesuai dengan harga yang ditentukan VOC. Pembayaran pajak ini bukan dalam bentuk uang, melainkan hasil bumi.
ADVERTISEMENT
Sayangnya pemberlakuan pajak ini sangat merugikan rakyat pribumi karena tidak ada sistem ganti rugi. VOC sendiri memberlakukan ini dengan tujuan untuk menambah kas keuangan VOC.
Meski menguntungkan bagi VOC, pemberlakukan kebijakan ini justru membuat rakyat semakin menderita. Hal ini karena hasil bumi mereka harus disesuaikan dengan yang telah ditentukan oleh VOC.

2. Verplichte Leverantie

Berbeda dengan Contingenten, Verplichte Leverantie merupakan kebijakan yang membuat rakyat Indonesia harus menyerahkan hasil buminya kepada VOC. Hasil bumi yang didapatkan tidak boleh dijual kepada pihak lain selain VOC.
Bahkan VOC telah menentukan harga dari hasil bumi tersebut. Kebijakan ini adalah salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak Belanda saat masih menjajah Indonesia.
Sifat kedua kebijakan ini sama-sama memaksa dan dijalankan sesuai ketentuan dari VOC. Alat pembayaran pajak dalam Contingenten dan barang yang dijual kepada VOC dalam kebijakan Verplichte Leverantie sama, yaitu hasil bumi.
ADVERTISEMENT
Contingenten sering disebut sebagai wajib pajak berupa hasil bumi. Sedangkan Verplichte Leverantie disebut sebagai penyerahan wajib dari hasil bumi yang dihasilkan Pribumi.
Dapat disimpulkan bahwa perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie adalah cara pengelolaan hasil bumi. Di mana Contingenten adalah pajak hasil bumi, dan Verplichte Leverantie berupa hasil bumi yang wajib dijual kepada VOC. (DSI)